REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Farouk Muhammad meminta Kapolri baru Jenderal Tito Karnavian melanjutkan proses reformasi Polri. Tito diharapkan dapat terus membangun sistem baik di lingkungan kepolisian.
"Kapolri baru harus mampu menunjukan komitmennya dalam melakukan pembenahan internal polri secara sistemik dan pelayanan publik yang semakin terjangkau berbasis IT," kata Farouk di Jakarta, Rabu (13/7).
Dia memberikan catatan, pekerjaan rumah terbesar Tito bukan hanya mampu menunjukan dirinya sebagai seorang Kapolri yang kompeten. Namun menurut dia, juga harus mampu membawa institusi kepolisian membangun sistem yang dapat meningkatkan kualitas layanan dan menekan abuse of power dengan membangun polisi yang profesional dan amanah.
Baca: Jokowi Resmi Lantik Tito Karnavian sebagai Kapolri
"Jangan ukuran keberhasilan Polisi dilihat dari kemampuannya dalam mengungkap perkara atau kasus saja. Tapi jauh lebih penting, keberhasilannya karena mampu meminimalisasi keluhan masyarakat terkait gangguan keamanan (kriminalitas) dan pelayanan polisi," ujarnya.
Dia menambahkan, titik berat pada pembenahan dan pembangunan Polisi Resor (Polres) serta memastikan bahwa mekanisme pembinaan karier personel benar-benar dijalankan secara merit system.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara resmi mengangkat Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Tito Karnavian dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu sekitar pukul 14.00 WIB.
Tito dilantik melalui Keputusan Presiden Nomor 48/Polri/2016 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kapolri.
Tito setelah diambil sumpahnya secara Islam kemudian menandatangani berita acara pengangkatan Kapolri dengan saksi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan.