REPUBLIKA.CO.ID, BAY AREA,AS--Seorang gadis bernama Melissa Dahl menulis, "Orang-orang, perhatikan instruksi pada obat anda. Bila tidak untuk kesehatan anda, paling tidak pertimbangkan untuk rambut anda."

Gadis berusia 16 tahun berambut pirang asal Bay Area, AS itu tiba-tiba menemukan hal yang aneh tahun ini. Beberapa helai rambutnya tiba-tiba secara misterus berubah hampir putih. Ia pertama kali mengenali rambutnya berubah setelah kembali dari liburan selama dua pekan di Costa Rica.

Selama perjalanan liburan ia rupanya mengonsumsi chloroquin fosfat, satu jenis obat anti malaria. Namun, alih-alih memakan satu pil obat berkadar 500 mg zat tersebut setiap satu pekan--seperti tertera dalam dosis anjuran--ia menenggak obat itu setiap hari!

"Anda dapat lihat di seluruh rambutnya. Hanya ada beberapa helai yang berwarna lebih putih," ujar guru besar dermatologi, Vera H. Price, dari Universitas California, San Fransico, yang memaparkan kasus itu di Jurnal Pengobatan New England, Kamis (22/3)/ "Mereka (orangtua gadis) sangat cemas. Ia pun was-was adakah sesuatu yang salah dan serius menimpa dirinya."

Efek itu disebut hipopigmentasi dan meski efek samping itu terlihat aneh, namun ia tidak berbahaya. Rambu pirang yang keputihan itu pun mulai tumbuh. Si gadis, kata Vera cukup beruntung. Dalam beberapa kasus mengonsumsi terlalu banyak chloroquin menyebabkan kerontokan rambut hebat. Sebagian besar kasus biasanya muncul tiga bulan setelah seseorang mengonsumsi chloroquin 500 mg tiap hari, namun khusus satu ini terjadi lebih cepat.

"Kapan pun anda meminum obat, untuk alasan apa pun, perhatikan petunjuknya dengan seksama," ujar Vera. "Berhati-hatilah dan ketahuilah apa yang anda lakukan. Itu semata-mata untuk menghormati pengobatan."

Ikuti Whatsapp Channel Republika