Jumat 09 Dec 2011 13:00 WIB

Sinar UV tak Hanya Bikin Kulit Gosong

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Johar Arif
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dilalui garis khatulistiwa, membuat Indonesia mendapatkan paparan sinar matahari sepanjang tahun. Intensitas sinar matahari yang cukup tinggi menyebabkan orang Indonesia perlu perlindungan ekstra dari sinar Ultra Violet (UV). Menurut dokter ahli kulit, Retno Iswari Tranggono, orang Indonesia seharusnya menggunakan tabir surya untuk menangkal paparan sinar UV.  Jika tidak, banyak resiko kanker yang disebabkan paparan UV berlebih.

“Paparan sinar UV merupakan sumber radikal bebas dan berpengaruh terhadap kulit dan jaringan tubuh lainnya,” ujar dia di acara launching produk Suncare, PT Ristra Indolab, Kamis (8/12). Menurutnya, bukan tidak mungkin radikal bebas dari sinar UV merambah ke jaringan tubuh lain sehingga menimbulkan kanker payudara, atau yang lain.

Skin Research Manager PT Ristra Indolab, Adityarini, menyayangkan banyak bahaya sinar UV yang belum diketahui masyarakat. "Orang tahunya menghindari panas biar nggak gosong kulitnya, tapi lebih dari itu sinar UV bisa menyebabkan kanker," ujar dia.

Jika berlebihan, paparan sinar UV yang dipancarkan matahari akan berakibat buruk bagi kesehatan. “Orang Indonesia yang memiliki kulit cokelat punya kandungan melanin yang lebih banyak untuk menangkal sinar UV, tapi kita tetap membutuhkan tabir surya untuk menghindari sinar UV yang berlebihan,” kata dia. Melanin merupakan zat warna yang terbentuk alami di bawah kulit yang berfungsi menangkal sinar UV.

Namun begitu, bukan berarti semua orang harus menghindari sinar matahari. Matahari sangat penting bagi kehidupan, misalnya untuk pembentukan kalsium dalam tulang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement