REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak faktor yang bisa menyebabkan datangnya depresi. Salah satunya adalah suara bising.
Ya, suara bising ternyata tidak cuma meyebabkan gangguan pendengaran, tapi bisa mengakibatkan seseorang ditimpa depresi berat. Ahli komunikasi dari Fakultas Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung, Dr Jalaluddin Rakhmat, MSc., mengungkapkan hal itu pada sebuah seminar mengenai pendengaran dan kejiwaan anak di Jakarta, Selasa (22/5) kemarin.
"Kebisingan fisik mampu menyebabkan kebisingan pada fisiologis, yaitu gangguan pada otak dan gangguan psikologis," ujarnya.
Dijelaskannya, gangguan bising bisa menyebabkan penyakit bernama tinnitus. Tinnitus dicetuskan oleh suara bising yang sering didengar telinga, sehingga merusak koklea atau tempat berlindungnya sel indra pendengar.
"Efek fisiologis tinnitus berupa suara dengung terus menerus di dalam telinga, ini mampu memberikan efek psikologis bagi penderitanya berupa depresi, kecemasan berlebihan, bahkan perasaan yang mudah berubah," ujar Jalaluddin.
Lebih lanjut dia mengemukakan sebagian besar masyarakat perkotaan mengalami tinnitus, namun hanya sedikit yang menyadarinya