Rabu 04 Jul 2012 06:10 WIB

Wow ..Langgam Jawa Bisa Kurangi Nyeri Saat Melahirkan

Grup Keroncong asal Solo
Foto: solo-indonesia.wordpress
Grup Keroncong asal Solo

JAKARTA--Langgam Jawa yang termasuk genre musik keroncong dapat menjadi penawar rasa nyeri dan cemas bagi ibu yang akan melahirkan, kata peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Alfia Safitri.

"Hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan langgam Jawa dapat menurunkan tingkat nyeri dan kecemasan yang dirasakan oleh ibu bersalin. Hampir 90 persen wanita mengalami nyeri saat proses persalinan," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia saat memaparkan penelitiannya berjudul "Perbandingan Manfaat Terapi Distraksi Musik Klasik Mozart dan Langgam Jawa Terhadap Tingkat Nyeri dan Kecemasan pada Ibu Primipara", rasa nyeri dan kecemasan yang dirasakan oleh ibu melahirkan penting diatasi untuk menghindari risiko negatif saat proses persalinan.

"Oleh karena itu, kami merasa perlu melakukan penelitian tersebut untuk mengetahui manfaat teknik distraksi mendengarkan musik Mozart dan langgam Jawa terhadap tingkat nyeri dan kecemasan ibu bersalin," katanya.

Ia mengatakan, ada sebanyak 41 ibu primipara (ibu dengan kehamilan pertama) yang akan melahirkan sebagai responden penelitian.

Sebanyak 14 responden sebagai kelompok eksperimen pertama yang diberikan terapi teknik distraksi mendengarkan musik Mozart dan 13 responden sebagai kelompok eksperimen kedua yang diberikan terapi teknik distraksi mendengarkan musik Langgam Jawa.

Sebanyak 14 responden lainnya sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi teknik distraksi mendengarkan musik.

"Berdasarkan uji penelitian dalam membandingkan efektivitas antara kelompok kontrol, Mozart dan langgam Jawa diperoleh hasil bahwa distraksi langgam Jawa lebih efektif menurunkan nyeri dan kecemasan dibandingkan kelompok Mozart dan tanpa perlakuan," katanya.

Menurut dia, langgam Jawa lebih efektif dalam menurunkan nyeri dan kecemasan ibu bersalin, karena jenis musik dengan tempo yang sesuai dapat mempengaruhi sistem limbic yang memberikan efek emosi pada seseorang.

"Langgam Jawa yang memiliki tempo 60 ketukan per menit sesuai dengan pernyataan para pakar dan peneliti, bahwa musik yang paling dianjurkan untuk terapi adalah musik atau lagu dengan tempo 60 ketukan per menit yang memberikan efek rileks," katanya.

Selain itu, langgam Jawa juga sesuai dengan karakteristik responden yang berbudaya Jawa, karena relaksasi musik itu sangat subyektif.

"Hal itu tergantung dari respons individu yang dipengaruhi oleh musik yang dipilih, pemilihan musik yang familiar, dan latar belakang budayanya," kata Alfia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement