REPUBLIKA.CO.ID, Telur, mentega, dan garam. Ketiganya adalah beberapa dari sejumlah bahan makanan yang ''ditakuti'' oleh para penderita penyakit jantung atau siapapun yang menginginkan jantungnya sehat. Mereka ''tahu'' benar apa akibatnya bila mengkonsumsi bahan makanan itu dalam jumlah berlebih. Tapi sekarang, para ahli punya penjelasan baru mengenai hal ini.
Boleh jadi, apa yang akan dijelaskan para ahli berdasar penelitian mutakhir mereka ini sedikit membingungkan. Pasalnya, hasil temuan mereka itu terkesan bertolak belakang dengan apa yang diketahui dan diyakini orang selama ini.
Misalnya saja, orang selama ini yakin bahwa telur dan mentega adalah bahan pangan berkolesterol tinggi. Begitupun steak dan krim. Karena itu jangan didekati. Mengapa mesti berpantang makanan berkolesterol? ''Karena ia bisa mengakibatkan terjadinya penyempitan pembuluh darah,'' begitu jawaban yang selalu mereka didengar.
Bagaimana dengan garam? Bumbu yang memberi rasa asin dalam makanan ini juga harus sangat dibatasi karena bisa mempertinggi tekanan darah. Selain itu disarankan pula untuk selalu menjaga berat badan. Sebab, makan berlebih dan kegemukan adalah ''tiket'' menuju penyakit jantung koroner.
Berangkat dari keyakinan itu, banyak dari mereka yang menghapus hobi menyantap steak. Begitupun dengan konsumsi telur. Cukup sebutir dalam satu pekannya. Mentega pun mereka ganti dengan margarin. Dan wadah garam tak lagi punya kapling di meja makan.
Tapi kini, para ahli punya penjelasan baru yang kedengarannya agak lain dari yang selama ini kita dengar. Telur misalnya, mereka sebut tidak seburuk apa yang biasanya dikatakan para dokter. Tentu saja, para ahli masih tetap menyatakan bahwa telur adalah makanan berkolesterol tinggi.
Hanya saja, mereka kini tahu bahwa mengkonsumsi makanan berkolesterol tak selalu harus berakibat tingginya kadar kolesterol dalam darah. Sementara margarin yang dulu disarankan sebagai pengganti mentega, ternyata tak lebih baik dari mentega. Dibanding mentega, ia (margarin) sama berbahayanya. Sebab, proses yang membekukan minyak sayur menjadi potongan-potongan seperti mentega juga bisa membuat margarin menjadi penyumbat pembuluh darah.
Sementara olahraga yang baik, kata para ahli, tak selalu harus yang memeras banyak keringat. Berkebun atau melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah lainnya yang membutuhkan tenaga sudah cukup baik bagi kesehatan jantung. Begitulah, lewat riset mutakhirnya, para ahli kini mempunyai pemahaman yang lebih mendalam mengenai makanan dan aktivitas yang menyehatkan maupun yang membahayakan.