Kamis 14 Nov 2013 16:24 WIB

Semua Orang Berisiko Terkena Neuropati

Saraf kulit (ilustrasi)
Foto: vichyconsult.com
Saraf kulit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Prof Dr dr Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S menyatakan semua orang berisko terkena penyakit neuropati, apalagi yang terkena penyakit diabetes.

"Satu dari empat orang yang berusia di atas 40 tahun, berisiko terkena neuropati, Apalagi bagi penderita diabetes, sebanyak satu dari dua orang berisiko terkena," ujarnya dalam jumpa pers di Pekanbaru, Kamis (14/11).

Neuropati, lanjut dia, adalah kerusakan saraf tepi akibat penyakit trauma pada saraf ataupun efek samping penyakit sistemik yang dapat mengenai sensorik, motorik, otonom dan campuran.

Bagi penderita biasanya sering merasakan nyeri yang bersifat spontan, kemudian mati rasa, otot kram, bagian tubuh menjadi kaku, kesemutan, rasa terbakar pada tubuh, kulit menjadi hipersensitif, kulit menjadi lebih mengkilap dan kelemahan anggota gerak.

Umumnya yang paling beresiko terkena mereka yang berusia lanjut, penderita diabetes, ada riwayat keluarga, darah tinggi, perokok, mengkonsumsi alkohol, penderita penyakit pembuluh darah, kanker, terpapar bahan kimia, terinfeksi penyakit tertentu dan mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan neuropati.

"Ini terjadi karena tidak terlepas dari gaya hidup serta pola hidup yang tidak beraturan dan jarangnya berolah raga secara teratur. Upayakan gizi seimbang dan tambahan vitamin neurotropik seperti vitamin B1, B6 dan B12 jika perlu," katanya.

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi cabang Pekanbaru dr Riki Sukiandra Sp.S menambahkan, sekitar 10 persen dari total jumlah penduduk Kota Pekanbar sekitar satu juta jiwa.

Apabila tidak diterapi dengan benar, dapat menjadi berat sehingga menimbulkan komplikasi penyakit lainnya. Pada pen derita diabetes, risiko terjadinya neuropati semakin berambah besar sejalan dengan bertambahnya usia.

"Semakin tua, maka fungsi saraf semakin menurun. Saraf kita sangat tergantung pada suplai vitamin B dan sangat sensitif pada kekurangan vitamin. Vitamin B penting untuk melindungi dan meregenerasi saraf," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement