Sabtu 31 May 2014 11:27 WIB

Pencegahan Cara Efektif Tangkal MERS

Pengumuman bahaya MERS di salah satu bandara di Timur Tengah.
Foto: AP
Pengumuman bahaya MERS di salah satu bandara di Timur Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Suspek virus Mers-C di Indonesia mencapai 27 kasus yang terdapat pada tujuh provinsi sehingga perlu antisipasi untuk pencegahan agar warga dapat menjaga perilaku hidup sehat. "Semua kasus tersebut ternyata negatif, hal ini melegakan," kata Plt Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Agus Purwadianto di Pontianak, Kalbar, Sabtu (31/5).

Menurut dia, suspek "Middle East Respiratori Syndroma Corona Virus" (Mers-C) merupakan virus jenis baru dari kelompok corona namun berbeda dengan "Severe Acute Respiratory Sydrome" (SARS) yang terjadi di Indonesia tahun 2003.  Agus mengatakan ada 15 negara yang terinfeksi virus Mers-C diantaranya Arab Saudi, Jordania, Kuwait, Oman, Qatar, Mesir, Prancis, Jerman, Italia, Tunia, Malaysia dan Filipina.

Di Indonesia, kata dia, ada sejumlah pasian pasien terdugas MERS yang mendapatkan bantuan medis di rumah sakit berasal dari tujuh provinsi yakni Riau, DKI Jakarta, Bali, Sumsel, Kepri, Jateng, Jatim. Melihat dari perkembangan itu, perlu ada upaya pencegahan terhadap virus tersebut yakni menjaga perilaku hidup sehat, cukup istirahat, dilarang merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun, hindari kerumunan dan mengunakan masker.

Agus menambahkan hingga saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk mengatasi virus tersebut karena pengobatan hanya bersifat pendukung mengurangi gejala serta tergantung pada kondisi pasien. Bahkan pengobatan yang bersifat spesifik belum ada, tapi diharapkan upaya pencegahan dengan menghindari kontak erat dengan orang yang sakit saluran pernafasan.

Dia menambahkan suspek virus tersebut sebelumnya mempunyai kontak dengan hewan diantaranya unta, domba, bebek, ayam maupun kambing. Genjala suspek virus itu bahwa seseorang mengalami Insfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), demam tinggi melebihi 38 derajat Celsius atau ada riwayat demam sebelumnya.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Meret-Mei 2014 terdapat meningkatan kasus virus tersebut di Arab Saudi sebanyak 138 kasus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement