Rabu 17 Sep 2014 13:15 WIB

Mitos Keliru dalam Perawatan Gigi

Rep: MG ROL 25/ Red: Indira Rezkisari
Menjaga kesehatan gigi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menjaga kesehatan gigi.

REPUBLIKA.CO.ID LONDON – Mitos-mitos yang beredar mengenai kesehatan gigi kerap menyesatkan masyarakat. Kurangnya pengetahuan yang memadai justru akan menimbulkan implikasi buruk pada gigi.

Dikutip oleh Female First, TePe, salah satu asosiasi ahli gigi di Swedia, menyampaikan mitos seputar gigi yang membahayakan kesehatan gigi.

1.    “Memakan buah sebelum membersihkan gigi kita”

Meskipun mengandung banyak nutrisi, buah-buahan yang mengandung zat gula tidak baik untuk gigi jika dikonsumsi sebelum tidur. Rasa manis dan asam akan mengembangkan bakteri dan plak dan tidak bisa diredakan karena produksi saliva pelindung sedang turun di malam hari.

2.    “Tak ada salahnya berbagi sikat gigi”

Dengan berbagi sikat gigi, Anda justru tengah berbagi bakteri. Anda tidak pernah benar-benar mengetahui berapa banyak bakteri yang telah terbagi dan membahayakan gigi Anda. Karena itu, pakai sikat gigi Anda untuk diri Anda sendiri.

3.    “Kualitas semua obat kumur sama”

Semua obat kumur atau pasta gigi mengandung bahan-bahan berbeda. Dan, tentunya, akan mencapai hasil yang berbeda pula. Hal tersebut menjadikan bahan-bahan ini tidak cocok untuk semua individu. Orang-orang dengan mulut kering dan menderita gigi sensitif harus menghindari obat kumur yang mengandung alkohol.

Selain itu, 78 persen konsumen meyakini obat kumur bisa menghilangkan penumpukan plak diantara gigi. Kenyataannya, membersihkan kotoran di sela-sela gigi hanya dapat dilakukan dengan menggunakan sikat interdental atau benang. Karena itu, hanya menggunakan obat kumur atau sikat gigi di pagi hari, tidak akan mengangkat produksi plak di sela gigi.

4.    “Semakin keras menyikat gigi, semakin bersih”

Mitos ini salah. Untuk menjaga kesehatan mulut, disarankan Anda menyikat gigi selama dua menit pada pagi dan malam hari. Anda harus berhati-hati menyikat gigi Anda, dengan lembut dan gerakan melingkar. Cara menyikat dan waktu yang salah menyebabkan gusi anda terluka.

“Satu dari lima orang dewasa menderita penyakit gusi,” kata Elaine Tilling, TePe Oral Hygiene.

Memang sulit jika mengubah kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil. Namun dengan memulai perubahan kebiasaan sejak sekarang, mitos-mitos ini bisa mengubah kesalahpahaman umum. Dengan begitu, Anda bisa membangun masa depan sehat bagi gigi dan gusi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement