Selasa 28 Oct 2014 07:16 WIB

Ini Dia Resep Sukses Nigeria Tangkal Ebola

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah papan informasi yang bertujuan menggalakkan kesadaran tentang ebola di Lagos, Nigeria, Senin (27/10).
Foto: Reuters
Sebuah papan informasi yang bertujuan menggalakkan kesadaran tentang ebola di Lagos, Nigeria, Senin (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nigeria adalah negara terpadat di Afrika. Ibu kota Nigeria, Lagos adalah rumah bagi sekitar 21 juta orang, sebanding dengan gabungan penduduk Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Ketika Juli lalu dikonfirmasikan bahwa kasus ebola ditemukan di Lagos, dunia menahan napas. Namun, Nigeria berhasil mencegah wabah penyakit paling ditakuti di perkotaan apokaliptik itu.

Pada 20 Oktober lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Nigeria bebas dari penularan virus ebola. Padahal selama 42 hari terakhir ditetapkan masa inkubasi maksimal untuk ebola. Nigeria juga berhasil di awal tahun ini karena dinyatakan bebas penyakit cacing Guinea. Ini adalah kisah sukses spektakuler yang membuat semua orang penasaran bagaimana cerita sukses itu bisa terjadi. Berikut pemaparannya, dilansir dari Medical News Today, Selasa (28/10).

1. Isolasi, pengobatan, dan sistem pelaporan real time

Pemerintah Federal Nigeria menyediakan sumber daya keuangan dan material dan memiliki staf terlatih dan berpengalaman. Mereka membangun bangsal isolasi dan pusat pengobatan ebola. Kendaraan dan sistem komunikasi bergeral khusus diadaptasi secara real time. Tidak seperti Guinea, Liberia, dan Sierra Leone, Nigeria memantau periode inkubasi ebola setiap hari. Beberapa orang yang teridentifikasi ebola memang ada yang melarikan diri selama pengawasan, namun mereka bisa dilacak oleh tim intervensi khusus untuk menarik kembali.

2. Kepemimpinan yang kuat, pendanaan dan koordinasi

WHO menjelaskan faktor terpenting yang membuat Nigeria berhasil menganggulangi ebola adalah kepemimpinan dan keterlibatan kepala negara dan menteri kesehatan, diikuti dengan pencairan dana pemerintah yang cepat. Pemerintah juga bermitra kuat dengan sektor swasta, misalnya Nigeria Centre for Disease Control (NCDC) dan pembentukan pusat operasi darurat yang didukung pejabat WHO setempat.

Nigeria juga memiliki laboratorium virologi tingkat pertama yang berafiliasi dengan Teaching Hospital Lagos University. Laboratorium yang andal untuk mendiagnosa kasus ebola juga disiapkan dengan staf yang cepat.

3. Komunikasi dengan masyarakat umum

Pihak berwenang Nigeria dengan cepat menyampaikan pesan kepada masyarakat umum untuk langkah-langkah penahanan. Pemerintah mengeluarkan pesan dan fakta-fakta kunci tentang ebola di berbagai media, komunikasi dari rumah ke rumah, serta kampanye radio lokal. Mereka menggunakan dialek lokal menjelaskan risiko, pengambilan langkah-langkah pencegahan pribadi, dan mengendalikan penyebaran virus.

Presiden Goodluck Jonathan juga muncul di siaran berita televisi untuk meyakinkan penduduk Nigeria. Mereka juga menempatkan pesan di berbagai media sosial serta melalui bintang-bintang film Nollywood di televisi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement