Sabtu 11 Apr 2015 09:59 WIB

Ibu dengan Hepatitis B Aman Menyusui

Ibu menyusui
Foto: momrising.org
Ibu menyusui

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus hepatitis B menyebabkan pembengkakan dan peradangan liver serta bisa mengakibatkan kerusakan parah pada organ tubuh tersebut.

Virus menular melalui darah, penggunaan jarum suntik secara massal, dan melalui hubungan seksual. Hepatitis B juga dapat ditularkan dari ibu ke bayi pada proses persalinan.

Selama ini masih belum jelas apakah pemberian ASI dapat menularkan virus hepatitis B kepada bayi. Namun penelitian yang dipublikasikan di jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine Mei 2011 menyatakan bahwa ibu dengan hepatitis B dapat menyusui bayinya dengan aman selama melakukan beberapa tindakan pencegahan.

Laporan yang merupakan hasil analisis berbagai studi sebelumnya itu tentu membawa kelegaan bagi para orang tua. "Bahkan untuk ibu yang positif hepatitis B, ASI sebaiknya tetap direkomendasikan sebagai sumber nutrisi bagi bayi," kata penulis studi, Dr. Zhongjie Shi dari Temple University, Philadelphia kepada Reuters dan dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Para peneliti mengombinasikan data dari 10 studi terdahulu yang semua dilakukan di Cina. Riset melibatkan lebih dari 1.000 ibu dan setengah dari jumlah tersebut memberi ASI. Untuk mencegah penularan hepatitis B dari ibu, bayi diberikan vaksin dan suntikan pengobatan lain segera setelah lahir, dan bayi diberikan vaksinasi 2 atau 3 kali lagi selama bulan-bulan pertama sejak kelahiran.

Pada usia 1 tahun, 31 dari 637 bayi yang mendapat ASI dinyatakan positif hepatitis B. Namun jangan dulu berkecil hati karena ternyata 33 dari 706 bayi yang tidak mendapat ASI juga positif hepatitis B. Sebagian besar bayi, menurut peneliti, terinfeksi virus saat berada di dalam kandungan atau pada proses persalinan. Dr. Shi mengatakan, darah merupakan cara termudah bagi virus hepatitis B untuk berpindah sehingga ibu perlu menghindari pemberian ASI jika puting susunya luka atau berdarah atau ada luka di payudara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement