REPUBLIKA.CO.ID, Gerakan Vaksinasi Lansia untuk Hidup Sehat dan Bahagia akan dicanangkan 31 Mei 2015 di Taman Menteng, Jakarta. Kampanye ini merupakan gerakan edukasi tentang pentingnya vaksinasi usia lanjut pada tenaga kesehatan dan masyarakat.
Gerakan tersebut dimotori oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Dirjen BUK), Satgas Imunisasi Dewasa dan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI). Gerakan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran untuk vaksinasi dikalangan lansia sebagai salah satu cara efektif mencegah berbagai penyakit infeksi. Gerakan diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2015 pada 29 Mei.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Prof DR dr Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM, FACP, mengatakan sehat di usia lanjut yang menjadi tujuan kita semua memerlukan berbagai upaya. Salah satu diantaranya adalah upaya pencegahan penyakit menular dengan vaksinasi.
“Kita berharap mereka yang berusia lanjut dapat meneruskan gaya hidup sehat serta melaksanakan vaksinasi. Dewasa ini vaksinasi yang dianjurkan pada orang usia lanjut adalah influenza, pneumonia dan herpes zoster,” ujarnya.
Pada saat ini vaksinasi pada lansia masih dibiayai oleh masyarakat, belum menjadi program pemerintah. Karena itulah gaung vaksinasi dewasa, khususnya vaksinasi untuk usia lanjut, gaungnya belum terlalu kuat. Biaya vaksin relatif masih tinggi sehingga dapat menurunkan akses untuk vaksinasi. Inilah yang melatarbelakangi lahirnya gerakan ini.
Ketua PERGEMI, Prof Dr dr Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM mengatakan pihaknya mendukung gerakan ini karena saat ini jumlah lanjut usia diatas 60 tahun yang betul-betul sehat sangat sedikit dan menjadi tua merupakan kesempatan emas yang tidak dimiliki oleh semua orang. Para usia lanjut harus bersyukur dan memperhatikan kesehatannya, tetap aktif, hidup dalam kegiatan sosial, serta sehat secara rohani.
Penting bagi orang tua untuk melakukan vaksinasi, dikarenakan pencegahan terhadap penyakit infeksi merupakan hal yang amat penting bagi orang tua, karena ketika seseorang yang berusia lanjut jatuh sakit terkena infeksi, maka penyakitnya akan lebih berat, fase penyembuhan lambat dan sulit pulih, bisa memperberat penyakit penyerta lain (misalnya diabetes dan lainnya), dan bisa tiba-tiba cepat memburuk.
Dirjen BUK Kemenkes RI, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpU(K), mengungkapkan Kemenkes mendukung semua upaya pencegahan dan promosi kesehatan terutama untuk mencegah berbagai penyakit infeksi akut dan degeneratif kronik. Seperti diketahui pada kasus infeksi akut yang sering dialami lansia, vaksinasi merupakan ujung tombak pencegahan.
Disamping itu, pencegahan penyakit degeneratif kronik juga penting untuk dilakukan utamanya adalah untuk mengurangi beban biaya kesehatan yang sangat tinggi yang ditanggung pemerintah akibat penyakit tersebut, antara lain gagal ginjal, kanker dan lain-lain.
“Kami menyambut positif gerakan ini. Sejalan dengan upaya Kemenkes yang saat ini mengedepankan upaya promotif dan preventif, kami mendukung dan akan berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal P2PL dan Komite Penilaian Teknologi Kesehatan Kemkes untuk mendapat gambaran yang komprehensif menyangkut khasiat, efek samping, analisis finansial sebelum menentukan menjadi program nasional,” ujarnya.