REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Artikel dari Mayo Clinic, Colgate, dan New York Time menganjurkan menyikat gigi setelah 30 hingga 60 menit setelah makan.
Rupanya gerakan tersebut tertanam kuat bagi orangtua di Jepang, dan mereka mulai mengeluh ke sekolah-sekolah yang meminta anak-anaknya menyikat gigi setelah waktu makan siang.
Menurut laporan dari percobaan yang dilakukan Georg August University di Jerman tahun 2003 dengan menggunakan dentin, zat dalam gigi, yang terendam asam Sprite Light selama 90 menit. Kemudian sampel tersebut disikat dengan waktu yang berbeda-beda rentang waktu 10 hingga 60 menit, dilansir dari Rocketnews24, Ahad (7/6).
Setelah 21 hari, sampel dentin orang yang menyikat gigi kurang dari 30 menit mengalami erosi signifikan karena terjadi gesekan dari kuas sikat. Sehingga disarankan menunggu lebih dari setengah jam untuk menyikat gigi setelah makan.
Namun, Japan Society of Pediatric Dentistry (JSPD) memberitahu semua orang untuk tidak percaya artikel tersebut dan memberikan pengertian bahwa menyikat gigi setelah makan merupakan hal yang baik. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian JSPD yang menguji efek asam makanan pada denit.
Tentu saja enamel tidak tahan terhadap asam dan efek penetral air liur tidak sempurna, tetapi mereka bertindak sebagai pertahanan yang cukup baik terhadap makanan dan minuman yang cukup asam. Begitu pun dengan efek gabungan dari menggosok dengan kuas.
Kemudian permasalahan erosi yang disebutkan penelitian yang dilakukan Georg August University, sebenarnya berbeda jenis serangan asam yang menyebabkan gigi berlubang. Memang benar dengan meminum Sprite akan menipiskan warna gigi, namun untuk hal lebih zat tersebut harus bertarung dengan pertahanan alami tubuh.
Di sisi lain, plak yang terbentuk dari partikel makanan merupakan ancaman yang jauh lebih besar. Plak mengandung karbohidrat busuk mengandung bakteri yang menghasilkan asam. Mengikuti logika itu, cara terbaik untuk berurusan dengan plak adalah dengan menyikat gigi sesegera mungkin setelah makan, menunggu hanya memberikan plak lebih banyak kesempatan untuk menempel pada gigi.
JSPD yakin dengan hasil penelitian mereka, dan berjanji akan melakukan peneitian lebih lanjut tentang masalah ini. Sementara itu, mereka tetap menganjurkan orang tua di Jepang untuk tidak ragu-ragu menyikat gigi setelah mengonsumsi minuman asam atau pun makanan.