REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau memasuki Indonesia. Hujan sudah mulai jarang turun, dan hawa panas serta terik matahari yang sering ditemui. Jika Anda tidak berhati-hati pada sinar matahari, kemungkinan besar bisa saja terkena kanker kulit.
Terkadang Anda berpikir sudah baik menjaga diri agar tidak terkena kanker kulit. Tanpa sadar ada beberapa hal yang justru keliru, sehingga membuat kulit Anda terbakar.
Dilansir dari Mirror, Jumat (10/7), berikut ini fakta yang akan mengejutkan Anda tentang melindungi diri dari sinar matahari.
Pertama, Anda tidak selalu aman berada di tempat teduh. Jangan menganggap bahwa Anda akan aman ketika bernaung di tempat teduh ketika berenang. Terlebih lagi jika Anda bukan seorang yang rutin menggunakan SPF pada kulit.
"Sinar UV mengenai kita secara langsung atau dengan memantul dari permukaan," ujar Boots, perawat kulit penasihat Clare O'Connor.
Ia menjelaskan bahwa air merupakan reflektor yang sangat kuat bagi sinar UV. Meski Anda berteduh saat berenang, tidak menutup kemungkinan Anda tetap terpapar sinar UV.
Kedua, ponsel dapat menjadi risiko kerusakan kulit akibat sinar matahari. Apakah Anda sering mengutak-atik ponsel ketika berada di bawah sinar matahari? Pastikan Anda menggunakan kacamata hitam. Sinar UV dapat memantul dari layar ponsel menuju mata Anda. Hal ini membuat mata Anda sangat rentan mengalami kerusakan dari sinar matahari.
Ketiga, kulit coklat palsu memungkinkan membutuhkan perlindungan. Beberapa orang seringkali sengaja mencoklatkan kulitnya agar terlihat lebih eksotis dengan menggunakan self tanner.
"Paparan UV menghasilkan radikal bebas yang tetap merusak kulit, tetapi studi menunjukkan senyawa gula DHA dalam self tanner dapat meningkatkan reaksi ini," ujar Brandon Truaxe dari merek produk kulit Deciem.
Ia menyarankan untuk mengurangi bahkan berhenti menggunakan self tanner dalam membantu mencoklatkan kulit. Jika Anda peduli terhadap kesehatan kulit, sebaiknya hindari produk itu dan mulai gunakan suncream sebagai penangkal radikal bebas.