REPUBLIKA.CO.ID, Terlalu lama berdiri saat bekerja dapat menimbulkan masalah kesehatan. Berdiri selama lima jam sehari berkontribusi signifikan pada gangguan tungkai bawah.
Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko gangguan sakit punggung jangka panjang. Risiko tersebut menghantui pekerja teller bank, asisten toko ritel, pekerja perakitan, dan orang yang mengandalkan kaki mereka untuk mencari nafkah.
Penelitian menunjukkan hampir setengah dari semua pekerja di seluruh dunia menghabiskan lebih dari tiga perempat waktu bekerja mereka dengan berdiri. "Dua jam berdiri tidak menimbulkan masalah langsung, tetapi cenderung memiliki efek merugikan," kata pemimpin studi Maria Gabriela-Garcia seperti dikutip dari WebMD, Rabu (29/7).
Dalam jangka pendek, berdiri dalam waktu lama bisa dikaitkan dengan risiko kaki kram dan sakit punggung. Namun studi ini hendak melihat apakah berdiri lama juga meningkatkan risiko jangka panjang.
Para peneliti berfokus pada 14 pria dan 12 wanita. Sebagian berusia antara 18 dan 30 tahun dan sisanya berumur antara 50 dan 65 tahun. Mereka yang dipilih tidak memiliki riwayat gangguan neurologis atau muskuloskeletal. Sehari sebelum penelitian, semua peserta diminta beristirahat. Saat hari H, mereka mensimulasikan tugas ringan sambil berdiri di meja kerja selama lima jam dengan lima menit waktu istirahat. Mereka juga diberikan waktu satu setengah jam saat makan siang. Alhasil, postur dan otot kaki stres (otot berkedut sangat kuat).
Terlepas dari usia atau jenis kelamin, peserta sama-sama mengalami kelelahan pada akhir hari kerja. Terlebih lagi, ada tanda-tanda jelas dari kelelahan otot yang diamati selama lebih dari setengah jam usai mereka berdiri. Namun penelitian yang telah diterbitkan secara online di jurnal Human Factors ini tidak membuktikan bahwa pekerjaan yang membutuhkan waktu berdiri lama akan membahayakan kesehatan.
Butuh penelitian lebih lanjut untuk menemukan cara untuk membantu pekerja yang kesulitan berdiri dalam jangka panjang. "Latihan reguler berupa peregangan penggabungan istirahat tertentu, rotasi kerja, atau penggunaan kegiatan yang lebih dinamis bisa mungkin bisa mengurangi efek kelelahan jangka panjang," kata kandidat doktor di Departemen Ilmu Kesehatan dan Teknologi di ETH Zurich, Swiss ini.
Berdiri ataupun berdiri lama sama-sama menimbulkan risiko kesehatan. Akan lebih baik jika Anda mengubah posisi dari berdiri ke duduk atau dari duduk menjadi berdiri. Pada dasarnya, tubuh tidak dapat menanggung beban yang sama dan pada tempatkan yang itu-itu saja.
"Perubahan posisi selalu baik bagi tubuh," ujar Direktur Program Pascasarjana untuk Kebersihan dan Pekerjaan Lingkungan di University of Cincinnati, Kermit Davis. Istirahat rutin membuat darah bergerak. tambahnya.
Salah satu implementasi paling mudah untuk mengatasi masalah ini adalah beristirahat rutin (duduk) setiap 30 menit atau lebih. "Bos bisa memberi tugas lain pada mereka dalam posisi duduk seperti merapikan arsip, menyalin sesuatu, atau menggunakan toilet," kata dia. Istirahat secara teratur tidak akan merusak produktivitas pekerja.