Jumat 28 Aug 2015 11:46 WIB

Harapan Hidup Meningkat tapi Orang Sakit Lebih Lama

Harapan Hidup Lebih Laman (Ilustrasi)
Foto: Health
Harapan Hidup Lebih Laman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Manusia di dunia kini berusia lebih panjang, namun banyak pula orang berpenyakit yang harus menderita lebih lama menurut penelitian tentang penyakit-penyakit utama dan cedera di 188 negara.

Kesehatan umum telah membaik di seluruh dunia berkat kemajuan signifikan upaya melawan penyakit-penyakit menular seperti HIV/AIDS dan malaria dalam satu dekade terakhir dan kemajuan upaya melawan penyakit ibu dan anak.

Namun harapan hidup sehat tidak meningkat, jadi orang hidup beberapa tahun lebih lama dengan penyakit dan kecacatan menurut analisis yang diterbitkan di jurnal The Lancet.

"Dunia telah membuat kemajuan besar di bidang kesehatan, tapi sekarang tantangannya adalah berinvestasi untuk menemukan cara lebih efektif guna mencegah atau mengobati sebab-sebab utama dari penyakit dan kecacatan," kata Theo Vos, profesor di Institute of Health Metrics and Evaluation di University of Washington yang memimpin analisis itu.

Menurut hasil studi itu, harapan hidup global untuk kedua jenis kelamin meningkat 6,2 tahun dari 65,3 tahun pada 1990 menjadi 71,5 pada 2014.

Harapan hidup orang yang sehat meningkat 5,4 tahun dari 56,9 pada 1990 dan 62,3 tahun pada 2013.

Harapan hidup sehat mempertimbangkan tingkat kematian dan dampak dari kondisi nonfatal dan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan paru-paru, diabetes dan cedera serius. Semua itu mengurangi kualitas hidup dan menimbulkan biaya mahal serta beban berat.

Di sebagian besar dari 188 negara yang diteliti, perubahan harapan hidup sehat antara 1990 dan 2013 secara signifikan positif menurut para peneliti.

Namun banyak pula yang harapan hidup sehatnya pada 2013 tidak terlalu tingggi dibanding tahun 1990 seperti Belize, Botswana dan Suriah.

Di tempat lain seperti Afrika Selatan, Paraguay dan Belarusia, harapan hidup sehat malah menurun. Di Lesotho dan Swaziland, orang yang lahir pada 2013 diperkirakan dapat hidup sehat 10 tahun lebih lama ketimbang mereka yang lahir 20 tahun lebih awal.

Studi itu juga menemukan perbedaan mencolok antara negara dengan harapan hidup tertinggi dan terendah serta dalam hal laju dan arah perubahannya.

Nikaragua dan Kamboja mengalami perubahan dramatis sejak 1990, masing-masing meningkat 14,7 dan 13,9 tahun umur harapan hidupnya.

Sementara harapan hidup masyarakat Botswana dan Belize menurun, masing-masing dua dan 1,3 tahun.

Pada 2013, Lesotho adalah tempat dengan harapan hidup terendah di dunia, yakni 42 tahun. Jepang tercatat punya angka harapan hidup tertinggi yaitu 73,4 tahun, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement