Senin 31 Aug 2015 07:07 WIB

Ini Dampak Terburuk dari Penyakit Lever

Rep: MGROL44/ Red: Winda Destiana Putri
Penyakit Liver merupakan salah satu dari 10 penyakit terbesar penyebab kematian di Indonesia. Menurut data WHO tahun 2013, angka penderita penyakit liver di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang.
Foto: sccollege
Penyakit Liver merupakan salah satu dari 10 penyakit terbesar penyebab kematian di Indonesia. Menurut data WHO tahun 2013, angka penderita penyakit liver di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, Penyakit Lever atau yang lebih dikenal dalam dunia kedokteran hepatitis ini merupakan salah satu dari 10 penyakit yang mematikan di Indonesia.

Penyakit ini disebabkan akibat peradangan pada hati yang bisa dan efek terburuknya adalah kanker.

Hati merupakan salah satu organ terpenting yang berfungsi menyaring segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh. Penyebab utama terjadinya peradangan di hati adalah infeksi virus.

Gejala dalam penyakit lever ini sangat susah dideteksi, maka dari itu penyakit ini sering disebut silent kill. Salah satu gejala yang mudah diamati untuk mengenal penyakit ini adalah mata dan kulit berubah menjadi kuning, air seni berubah menjadi warna cokelat pekat seperti air teh bahkan beberapa di antaranya ada yang mengalami peningkatan pada kadar gula dalam darah.

Dampak terburuk dari penyakit lever ini jika penderita tidak memeriksakannya sejak dini yaitu mengakibatkan kanker pankreas, atau kanker pada hati dan saluran empedu. Selain itu bisa juga terjadi infeksi yang menyebabkan hepatitis dan merembet pada penyakit seperti sirosis atau kerusakan pada fungsi hati.

Sirosis hati adalah suatu kondisi yang terjadi pada tahap akhir penyakit hati kronis, ketika sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut dan hati tidak berfungsi dengan baik karena kerusakan jangka panjang. Sirosis umumnya disebabkan oleh virus seperti hepatitis B dan C, asupan alkohol yang berlebihan, penyakit autoimun dan penyakit turunan genetik.

Dalam diskusi "Operasi Kuning" Victor Lee, salah satu dokter spesialis Liver dari Singapura mengatakan "Hasil kajian kami menunjukkan bahwa sekitar 30 persen penderita Lever tidak menunjukkan gejala, maka dari itu penting bagi kita mengenali gejala Lever sebelum terlambat."

Dikatakan lebih lanjut, penyakit ini memang mudah dikenali saat memasuki umur 40 tahun ke atas. "Tidak ada salahnya jika memeriksakan dan mendeteksi ke dokter apakah Anda memiliki gejala penyakit yang membunuh ini sedini mungkin sejak umur 20 tahun," imbuhnya saat ditemui ROL.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement