REPUBLIKA.CO.ID, Wanita seringkali mengalami masalah kulit, terutama ketika sedang hamil. Melasma, atau timbulnya bercak kecokelatan pada kulit cukup mengganggu kepercayaan diri wanita hamil.
Melasma, umumnya muncul akibat faktor hormonal dan paparan sinar UV berlebih. Apalagi bagi wanita Indonesia yang memiliki iklim tropis, selain faktor hormonal peran sinar matahari sangat mempengaruhi timbulnya melasma.
Menurut spesialis kulit Bamed Skin Care, dr. Mardiati Ganjardani, SpKK, melasma pada wanita hamil timbul di bagian dahi, pipi dan hidung. Dimana akan terjadi bintik-bintik yang berwarna gelap yang disebabkan karena adanya perubahan hormon selama kehamilan sehingga mempengaruhi pigmentasi pada bagian kulit.
Melasma akan berbentuk bintik hitam, garis gelap atau tahi lalat yang gelap. Namun, ia mengungkapkan bahwa keadaan ini akan hilang dengan sendirinya bila masa kehamilan sudah berakhir.
"Banyak ibu hamil yang mengeluh mengalami melasma, itu dikarenakan pengaruh hormon, tetapi warna coklat pada kulit itu akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan," katanya.
Akan tetapi, ia menambahkan bahwa sebagian besar pengobatan untuk melasma itu tidak bisa diberikan pada masa kehamilan. Dokter spesialis kulit akan menunda pengobatan sampai bayinya lahir.
"Melasma timbul akibat faktor hormon, biasanya jika bayi sudah lahir melasmanya juga akan hilang dengan sendirinya," tambahnya.
Selain itu, wanita hamil yang melakukan perawatan kulit juga perlu mewaspadai obat yang mengandung Asam Vitamin A. Hal ini dikarenakan, zat tersebut dapat mengganggu perkembangan janin.