REPUBLIKA.CO.ID, Belum lama ini muncul penelitian mengenai daging merah dan daging olahan. Dari penelitian tersebut disebutkan daging merah memungkinkan untuk meningkatkan risiko kanker, sementara daging olahan disebutkan bisa menyebabkan kanker.
Tak lama setelah itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging olahan seperti bacon dan sosis bersifat karsinogenik (penyebab kanker) pada manusia. Selanjutnya daging merah sebagai bahan makanan yang mungkin sebagai karsinogenik.
Dari pernyataan tersebut mungkin masih saja membuat banyak orang belum tentu mengurangi dalam mengkonsumsi daging. Bahkan beberapa peneliti lain menganggap daging merah sebenarnya baik untuk kesehatan.
Sebagian dari mereka menganggap daging secara alami merupakan sumber energi dan nutrisi penting. "Makan daging merah membawa banyak manfaat kesehatan untuk diet seimbang," kata ahli diet independen Priya Tew seperti dikutip Daily Mail, Kamis (4/11).
Mengenai istilah daging merah sendiri sebenarnya merupakan daging yang sebelum dimasak bewarna merah dan tidak pucat ketika sudah dimasak.
Daging merah sendiri mengandung jumlah yang lebih besar dari mioglobin yaitu protein yang ditemukan pada otot mamalia. Mioglobin itulah yang menciptakan warna merah pada daging.
Selain itu para peneliti juga mengungkapkan jika dikaitkan dengan funhsi otak maka bisa melawan infeksi. Menurut sebagian peneliti, di era sekarang daging tetap penting untuk kesehatan yang baik.