Jumat 06 Nov 2015 09:19 WIB

Anus Gatal di Malam Hari Jadi Gejala Anak Cacingan

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Penularan penyakit cacingan
Penularan penyakit cacingan

REPUBLIKA.CO.ID, Penyebab utama cacingan tak lain adalah cacingnya itu sendiri. Cacing bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak langsung antara kulit dengan tanah, atau air yang kotor di mana di dalamnya telah berkembang telur atau larva cacing.

Menurut dr. Sri Kusumo Amdani, SpAK, setelah berhasil menembus kulit cacing kemudian masuk ke dalam pembuluh darah balik (vena), menuju organ dalam tubuh manusia. Cacing juga kerap berkembangbiak dan berkoloni di dalam usus.

"Cacing kemudian akan mengambil nutrisi dan menggigit dinding usus manusia. Hal ini akan membuat seseorang terkena infeksi cacingan dan berakibat kekurangan gizi," ungkapnya.

Jika sudah kekurangan gizi, anak akan merasa letih, anemia, sering sakit perut, sulit berkonsentrasi dan kerap merasa gatal di sekitar anus ketika malam hari. Hal ini dikarenakan, cacing tersebut sedang bertelur dan menghasilkan larva yang dikeluarkan lewat anus sehingga di bagian tersebut kerap terasa gatal.

"Awalnya gejala cacingan memang terlihat umum, makanya sering disepelekan. Padahal kalau tidak segera ditangani akan mengganggu perkembangan anak. Bahkan, ada anak yang ususnya perlu dioperasi akibat cacing yang ada di dalam perutnya sudah menyumbat saluran cerna," katanya.

Apabila cacing sudah menyumbat usus, maka perut si penderita akan menjadi buncit dan jika terus di diamkan akan terjadi radang usus. Sehingga, usus akan pecah dan menyebabkan kematian.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, sang dokter mengimbau agar masyarakat terutama orang tua segera melakukan penanganan apabila anak mengalami gejala-gejala cacingan. Jika perlu, konsultasikan ke dokter dan upayakan mengkonsumsi obat cacingan yang sudah dapat di berikan pada anak mulai usia 2 tahun ke atas.

"Usia 2 tahun sudah bisa mengkonsumsi obat cacing, karena pada usia 2 tahun anak sudah aktif bergerak dan mulai bermain kotor-kotoran," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement