Sabtu 05 Dec 2015 05:01 WIB

Banyak Menonton TV Turunkan Kemampuan Kognitif

Rep: c01/ Red: Ani Nursalikah
Menonton televisi. Ilustrasi
Foto: .
Menonton televisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Para peneliti dari University of California dan University of San Francisco berhasil mengungkap bukti ilmiah terlalu banyak menonton televisi dapat menyebabkan kebodohan. Para peneliti menemukan terlalu banyak menonton dapat membawa pengaruh buruk pada kecakapan mental seseorang.

Penelitian yang melibatkan 3.247 relawan dewasa ini berfokus dalam mencari benang merah antara kebiasaan menonton televisi dan kemampuan kognitif seseorang. Seluruh relawan yang berusia antara 18-30 tahun tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan waktu yang mereka habiskan untuk menonton televisi.

Setelah dikelompokkan, para peneliti kemudian mengetes relawan kemampuan verbal serta kecepatan memproses informasi para relawan.

Hasil dari penelitian yang juga diterbitkan dalam JAMA Psychaiatry Journal tersebut menunjukkan adanya satu hubungan yang signifikan antara kebiasaan menonton dan kemampuan kognitif seseorang. Penelitian tersebut menunjukkan semakin sering seseorang menonton televisi, semakin buruk hasil tes intelejensinya.

Secara umum, penelitian tersebut menunjukkan orang yang lebih lama menghabiskan waktunya untuk menonton, memiliki risiko penurunan fungsi mental dua kali lebih buruk. Terlalu banyak menonton televisi dan jarang bergerak di masa muda juga akan membuat kinerja pemrosesan informasi seseorang di masa paruh baya melambat.

Hal ini menunjukkan terlalu banyak menonton televisi dapat mempercepat penuaan fungsi kognitif, bahkan sebelum memasuki fase paruh baya. Selain itu, kelompok yang memiliki kebiasaan terlalu banyak menonton televisi dan kurang aktivitas gerak juga menunjukkan hasil yang paling mengkhawatirkan.

"Para relawan yang paling sedikjt beraktivitas dan terlalu banyak menonton televisi memiliki risiko penurunan kemampuan kognitif lebih yang besar," jelas para peneliti dalam laporan penelitian, dikutip dari Independent.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement