REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa waktu lalu, puluhan warga di Kampung Bojong Kaung Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Sukabumi mengalami keracunan. Mereka mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan dalam acara syukuran atau haul salah seorang warga.
Apakah benar keracunan bisa disebabkan oleh makanan? Makanan jenis apa yang bisa menyebabkan keracunan? Apakah karena pengolahan makanan yang kurang baik?
Wakil Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Yustina Anie Indriastuti menjelaskan makanan bisa menyebabkan keracunan karena terkontaminasi bakteri. Ini terjadi bukan hanya karena proses pengolahan, tapi juga dari mulai tahap pemilihan bahan sampai disajikan.
Ia mengungkapkan makanan yang biasanya terkontaminasi bakteri misalnya bahan makanan yang mengandung protein hewani yang tidak segar atau fresh. Yaitu daging, ikan atau ayam yang tidak segar.
“Jika bahannya tidak segar dan terkontaminasi bakteri maka bisa menyebabkan diare,” ujarnya kepada Republika.co.id usai acara talkshow Panasonic Cooking Online Competition 2016 di Jakarta, Sabtu (23/1).
Bukan hanya pemilihan bahan, tapi juga pengolahan bahan. Jika dimasak tidak benar, Yustina mengatakan bisa menjadikan bakterinya tidak hilang. Makanan atau minuman juga bisa menjadi beracun apabila dalam pengolahannya ditambah dengan zat kimia beracun. Seperti kasus Mirna yang tewas usai minum kopi Vietnam yang mengandung sianida.
Selain itu, tahap penyajiannya juga memberikan kontribusi yang membuat makanan jadi beracun. Misalnya peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan tidak bersih. Ini juga bisa menyebabkan makanan terkontaminasi bakteri.