REPUBLIKA.CO.ID, Ada kabar beredar PIN Polio 2016 akan menggunakan imunisasi injeksi atau suntik. Namun apakah benar kabar yang beredar itu? Ataukah vaksinasi polio masih menggunakan imunisasi tetes?
Menurut Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jane Soepardi, untuk PIN Polio 2016 masih memakai vaksin tetes polio. PIN Polio tetes ini, menurut dia, masih berlaku di seluruh Indonesia, kecuali Yogyakarta. Mengapa?
“Yogyakarta tidak melakukan PIN Polio karena memang DIY sudah tidak memakai vaksin tetes lagi sejak 2007. Mereka sudah berganti ke vaksin polio suntik. Jadi Yogyakarta tidak lagi diberikan PIN Polio karena cakupan imunisasi mereka sudah tinggi, mencapai 98 persen,” jelasnya kepada Republika.co.id belum lama ini.
Lalu kapan daerah lainnya mendapatkan vaksin polio suntik? Menurutnya polio injeksi baru akan diperkenalkan di seluruh Indonesia Juli 2016. Saat itu, pihaknya mulai masukkan vaksin polio suntik ke dalam program imunisasi. “Jadi bukan mengganti, tapi menambah vaksin polio suntik ke dalam daftar imunisasi rutinnya, jadi dikombinasi dengan tetes,” jelasnya.
Vaksin polio suntik nanti akan menjadi program imunisasi wajib. Dia menjelaskan, jika dulu imunisasi polio yang wajib untuk anak anak di bawah satu tahun, akan diberikan sebanyak empat kali. Vaksin tetes dilakukan setiap bulan hingga anak berusia empat bulan. Maka pada Juli mendatang, ketika anak berusia empat bulan maka akan ditambah vaksin polio suntik. “Jadi vaksin Tetes tetap empat kali, dan ketika usia empat bulan ditambah dengan suntik satu kali,” jelasnya.
Untuk saat ini, dia mengatakan vaksin injeksi belum digantikan vaksin tetes. Vaksin tersebut baru akan digantikan ketika seluruh dunia dinyatakan bebas polio. Artinya, Virus polio liar sudah tidak ada lagi di satu negarapun di muka bumi ini. “Mudah-mudahan di tahun 2020 dunia berhasil,” ujarnya.
Untuk mendukung tujuan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dimulai dengan PIN ini. Karena menurutdia, untuk bebas polio di seluruh dunia, maka di setiap negara imunitas atau kekebalan untuk polio harus dijamin setinggi mungkin.
Lalu apakah imunisasi polio harus diulang usai yang wajib empat kali itu dan ditambah sekali vaksin suntik? Menurut Jane, tidak perlu diberikan suntian ulangan, kecuali daerah-daerah rawan dan titik-titik tertentu yang imunisais rutinnya jelek cakupannya. Di tempat yang kondisinya demikain, dia mengatakan hingga anak berusia tiga tahun pun masih diulang lagi. "Tapi kalau untuk bayi yang imunisasinya rutin, tidak perlu diulang," kata dia.