REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki tempat tinggal dekat dengan keramaian dan kebisingan lalu lintas akan meningkatkan risiko serangan jantung. Hal itu ditemukan dari sebuah studi yang baru saja dilakukan para peneliti.
Kebisingan dari suara kendaraan, seperti mobil, motor, kereta, maupun pesawat yang secara terus menerus terdengar oleh telinga kita membuat tubuh kita stres, dan meningkatkan risiko myocardinal infarction (MI), istilah medis dari serangan jantung dari yang sebelumnya dikatakan dapat menyebabkan stroke dan kematian dini.
Tim peneliti menguji informasi dari badan asuransi kesehatan dengan lebih dari jutaan orang Jerman yang tinggal persis di dekat dengan jalan, rel kereta, dan pusat lalu lintas di Jerman sejak 2005.
Analisa dibatasi hanya untuk orang yang meninggal karena serangan jantung pada periode 2014/2015. Dari analisa tersebut didapatkan hasil statistik yang signifikan terkait adanya hubungan dengan kebisingan lalu lintas dengan risiko serangan jantung.
Dari analisa itu juga didapati risiko paling rendah terserang myocardinal infarction (MI) adalah bagi mereka yang tinggal di dekat bandara, karena sesuai faktanya bahwa suara lalu lintas udara tidak pernah lebih dari 65 desibel secara terus menerus.
Para ilmuwan menemukan adanya keterkaitan antara kebisingan lalu lintas dengan serangan jantung dikarenakan adanya peningkatan risiko stres secara psikologi yang terjadi akibat kebisingan.
"Kebisingan lalu lintas dapat meningkatkan risiko psikologi yang kompleks dan menyebabkan reaksi stres secara psikologis aktif," kata Profesor Dr Andreas Seidler, teknikal Universitas Dresden dilansir laman Dailymail Kamis (14/7).
Studi tentang penelitian yang dikemukakan para ilmuwan dari Eropa tersebut telah dipublikasi di jurnal di Jerman, yaitu Deutsches Arzteblatt Internasional.