Kamis 08 Sep 2016 09:14 WIB

Hujan Sanggup Memperburuk Nyeri, Kok Bisa?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Hujan
Foto: pexels
Hujan

REPUBLIKA.CO.ID, Hujan kerap dianggap menjadi salah satu faktor yang membuat kondisi tubuh jadi menurun. Berdasarkan penelitian terbaru, anggapan tersebut bisa jadi merupakan sebuah fakta ilmiah baru.

Tim peneliti dari Manchester University mendata lebih dari sembilan ribu orang yang menderita nyeri kronis, seperti radang sendi, masalah punggung dan migrain. Seluruhnya diminta untuk mencatat gejala-gejala nyeri yang mereka rasakan sehari-hari melalui sebuah aplikasi ponsel pintar.

Di samping merangkum gejala-gejala nyeri yang dirasakan tiap peserta penelitian, aplikasi tersebut juga memonitor kondisi cuaca setiap jam. Hal ini memungkinkan tim peneliti untuk mencocokkan cuaca dengan seberapa besar nyeri yang dirasakan oleh para peserta penelitian.

Penelitian yang berlangsung selama 18 bulan ini kemudian menemukan adanya hubungan antara rasa nyeri dan juga cuaca. Ketika cuaca terik mulai meningkat pada Februari hingga Juni, rasa nyeri parah yang dirasakan oleh para peserta penelitian terlihat menurun. Akan tetapi memasuki musim penghujan dengan sedikit sinar matahari pada Juni, kadar nyeri yang dirasakan para peserta penelitian terlihat meningkat.

(baca: Musik Gembira Dorong Orang Lebih Kooperatif)

Hingga sekarang, penelitian bertajuk 'Cloudy with a Chance of Pain' ini masih terus berlanjut. Akan tetapi, data-data awal yang telah didapatka membuat peneliti berencana untuk melaporkan hasil penelitian awal mereka dalam British Science Festival.

Kepala peneliti sekaligus dokter yang merawat pasien nyeri sendi dari Salford Royal Hospital, Profesor Will Dixon, mengatakan 80 persen dari pasiennya kerap menghubungkan rasa nyeri yang mereka rasakan dengan cuaca. Akibat dari hubungan rasa nyeri dan cuaca ini, Dixon mengatakan sekitar 50 persen dari pasiennya tersebut dapat merasakan dan memprediksi cuaca.

"Sebagian besar pasien percaya mereka dapat memprediksi cuaca berdasarkan gejala sakit yang mereka rasakan. Untuk membuat mereka bisa seperti itu, pasti ada sesuatu pada cuaca dan cuaca yang akan datang yang mempengaruhi rasa nyeri merkea," ujar Dixon.

Selain itu, cuaca yang cerah akan sinar matahari juga dinilai Dixon dapat membuat perasaan menjadi lebih baik. Perasaan yang lebih baik ini kemudian dapat menurunkan sensasi nyeri yang dirasakan oleh penderita nyeri. Hal ini diketahui Dixon dan tim peneliti karena melalui aplikasi ponsel pintar yang digunakan tim peneliti, para peserta juga dapat memberi penilaian terhadap suasana hati mereka.

(baca: Kim Kardashian Menerima Harus Terkena Psoriasis)

Oleh karena itu, Dixon berharap penelitian yang ia pimpin ini dapat terus berjalan dengan lancar hingga akhir. Dixon berharap hasil penelitian yang dilakukan oleh ia dan timnya dapat menolong orang-orang yang menderita rasa nyeri untuk mengelola kondisi mereka.

"Jika hubungan ini terbukti, orang-orang akan memiliki kepercayaan diri untuk menyusun rencana aktivitas mereka sesuai dengan cuaca," jelas Dixon.

Sebagai tambahan, Dixon juga mengatakan jika hubungan cuaca dan rasa nyeri terbukti, maka akan ada angin segar bagi dunia kedokteran. Temuan tersebut dapat membantu peneliti medis untuk mengeksplorasi intervensi dan perawatan baru terhadap rasa nyeri, seperti dilansir dari Independent.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement