Kamis 25 May 2017 19:53 WIB

Tidak Melihat Foto Ledakan Bantu Kesehatan Jiwa Diri Sendiri

Rep: Rr Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
 Aparat kepolisian berjaga diTerminal Kampung Melayu pascaledakan bom, Jakarta, Kamis (25/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Aparat kepolisian berjaga diTerminal Kampung Melayu pascaledakan bom, Jakarta, Kamis (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Kedokteran Jiwa Indonesia cabang Jakarta (PDSKJI Jaya) meminta agar masyarakat atau netizen tak meneruskan, menyebarkan atau bahkan menyimpan foto-foto ledakan Kampung Melayu. Terutama gambar potongan tubuh usai pengeboman di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam kemarin.

Ketua PDSKJI Jaya dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan, tantangan dunia yang tidak ada batas adalah menyebarnya foto-foto yang diduga potongan tubuh pelaku seperti ini. Untuk itu, ia meminta kadang untuk menghentikannya harus mulai dari diri sendiri untuk bertanggung jawab. Artinya kalau masyarakat atau individu menerima unggahan foto bisa tidak harus membuka atau dilihat sepintas saja.

"Utamanya jangan di teruskan (forward) ke yang lain. Ini melatih diri kita sendiri," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (25/5).

Selain itu ia meminta pengguna media sosial, atau aplikasi pesan instan seperti Whatsapp jangan langsung menyimpan foto-foto tersebut. Ia mengimbau mengatur Whatsapp supaya begitu menerima foto jangan langsung menyimpan foto. Ia mengaku juga selalu mempraktikkan ini.

"Ini juga pertolongan pertama pada psikologi (psychological first aid/PFA) untuk diri kita," ujar perempuan yang juga psikiater departemen kesehatan jiwa masyarakat Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan (Grogol) ini.

Seperti diketahui ledakan ini terjadi malam hari yang membuat lima jiwa tewas, tiga diantaranya polisi dan dua diduga pelaku ledakan bom bunuh diri ini. Dengan cepat foto-foto potongan tubuh yang diduga milik pelaku menyebar di aplikasi pesan instan hingga media sosial.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement