REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan yoga untuk waktu yang lama bisa mengubah struktur otak Anda dan melindunginya dari penurunan kognitif di usia tua.
Seperti dilansir dari laman, Indian Express, para peneliti mencitrakan otak praktisi yoga wanita tua. Mereka menemukan bahwa 'yoginis' memiliki ketebalan korteks yang lebih besar di korteks prefrontal kiri, di daerah otak yang terkait dengan fungsi kognitif seperti perhatian dan ingatan.
Seiring bertambahnya usia, struktur dan fungsi otak kita berubah dan ini sering menyebabkan penurunan kognitif, termasuk gangguan perhatian atau memori. Salah satu perubahan otak seperti itu melibatkan korteks serebral menjadi lebih tipis, yang para ilmuwan tunjukkan berkorelasi dengan penurunan kognitif.
Jadi, bagaimana kita bisa memperlambat atau membalikkan perubahan ini?
Temuan tersebut, yang diterbitkan di Jurnal Frontiers in Aging Neuroscience, menunjukkan bahwa jawabannya bisa terbaca dalam praktik kontemplatif seperti yoga. "Dengan cara yang sama seperti otot, otak berkembang melalui latihan," jelas salah satu peneliti, Elisa Kozasa dari Rumah Sakit Israelita Albert Einstein di Sao Paulo, Brasil, terlibat dalam penelitian tersebut.
"Seperti praktik kontemplatif lainnya, yoga memiliki komponen kognitif di mana perhatian dan konsentrasi penting," kata Kozasa.
Tim peneliti ingin melihat apakah praktisi yoga jangka panjang memiliki perbedaan dalam hal struktur otak dibandingkan dengan orang tua sehat yang belum pernah berlatih yoga. Mereka merekrut sekelompok kecil praktisi yoga wanita (juga dikenal sebagai yoginis) yang telah berlatih yoga setidaknya dua kali seminggu selama minimal delapan tahun, meskipun kelompok tersebut rata-rata berlatih yoga selama hampir 15 tahun.
Para periset membandingkan yoginis dengan kelompok perempuan sehat lainnya yang tidak pernah berlatih yoga, meditasi atau praktik kontemplatif lainnya, namun cocok dengan yoginis dalam hal usia mereka (semua peserta berusia 60 tahun ke atas) dan tingkat aktivitas fisik.
Para peneliti mengamati otak para partisipan menggunakan magnetic resonance imaging untuk melihat apakah ada perbedaan struktur otak. "Kami menemukan ketebalan yang lebih besar di korteks prefrontal kiri di yoginis, di daerah otak yang terkait dengan fungsi kognitif seperti perhatian dan memori," ujar Rui Afonso dari Rumah Sakit Israelita Albert Einstein di Sao Paulo.