REPUBLIKA.CO.ID,  LEICESTER --  Banyak orang yang kerap menahan bersin, tepatnya pada mulai terasa akan bersin. Biasanya mereka menahan bersin dengan menutup hidung, mulut, dan bahkan melakukan gerakan menelan saat hendak bersin. Namun, aktivitas ini ternyata begitu berbahaya.

Sebuah laporan kasus di jurnal kesehatan, British Medical Journal (BMJ), menyebutkan, menahan bersin lewat menutup hidung dan mulut dapat mengakibatkan pecahnya tenggorokan, gendang telinga, dan sejumlah pembuluh darah di otak. Menahan bersin pun akhirnya menjadi perilaku yang berakibat begitu fatal terhadap kesehatan.

Salah satu kasus terkait itu terjadi di Leicester, Inggris, baru-baru ini. Seorang pria berusia 34 tahun isempat berusaha untuk menahan bersin, dengan menutup hidung dan mulutnya pada saat bersamaan. Namun, pria tersebut akhirnya justru berada di ruang gawat darurat rumah sakit. Pria tersebut mengalami pembengkakan di bagian leher dan merasakan sakit yang begitu luar biasa.

''Pasien tersebut menggambarkan munculnya sensasi dan rasa ingin meledak yang ada di tenggorokannya. Hal ini terasa setelah dia menutup hidung dan mulutnya agar bisa menahan bersin,'' tulis penjelasan salah satu dokter di rumah sakit tersebut yang dimuat di Jurnal Kesehatan Mingguan, BMJ, seperti dikutip Inquirer, Selasa (16/1).

Berdasarkan hasil pemeriksaan CAT Scan, tenaga yang ditekan pada saat bersin itu justru membuat bagian belakang dari tenggorokan pasien tersebut robek. Akhirnya, pasien laki-laki tersebut tidak bisa bicara dan menelan makanan selama masa perawatan. Selama sepekan, pasien tersebut hanya menerima asupan makanan dari selang.

Selain itu, pasien itu juga diberi obat antibiotik intravena hingga bengkak dan rasa sakitnya mulai mereda. Dalam kasus-kasus tertentu, menahan bersin bahkan bisa membuat udara terperangkap di dalam paru-paru dan membuat pembuluh darah di otak membengkak. ''Menahan bersin lewat menghalangi jalan udara dari hidung dan menutup mulut adalah manuver yang bahaya, dan sebaiknya dihindari,'' ujar dokter tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika