REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini minyak zaitun lebih banyak digunakan untuk dressing salad. Tapi faktanya minyak zaitun juga bisa digunakan untuk menumis dan menggoreng.
"Minyak zaitun katanya tidak bisa untuk masak. Hanya untuk dressing. Katanya tidak boleh terekspos panas. Karena akan mengubah struktur. Tidak salah-salah banget tapi tidak akurat," ujar Nutrisionis, Emilia Achmadi, di sela media gathering Bertolli di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, masing-masing lemak berupa minyak memiliki titik asap. Pada saat lemak dipanaskan di titik tertentu bisa mulai rusak dan akan berasap. Fungsi lemak berubah hingga memberikan dampak negatif.
Tapi beberapa minyak zaitun bisa tahan panas dan dapat digunakan untuk masakan di panas tinggi seperti menggoreng. Menurut Chef Marinka minyak zaitun bisa digunakan untuk menumis, menggoreng telur, tempe ataupun untuk salad. Ia menyarankan untuk menggunakan minyak zaitun sesuai fungsinya. Minyak zaitun yang untuk menggoreng, menurutnya bisa untuk menggoreng beberapa kali.
Khasiat zaitun
Minyak zaitun disukai karena khasiatnya. Anda pasti sering mendengar bahwa minyak zaitun lebih sehat dibanding minyak kelapa atau lainnya. Tapi apa saja manfaatnya untuk kesehatan? Berikut penjelasan dari Nutrisionis, Emilia Achmadi.
Mengandung Antioksidan dalam Jumlah Besar
Minyak zaitun sarat dengan antioksidan kuat. Antioksidan ini aktif secara biologis dan dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Antioksidan yang membuat fungsi minyak zaitun lebih besar adalah kandungan anti-inflamasi atau anti-peradangan atau infeksi.
"Makanan kurang bagus, tidur jelek, olahraga tidak ada, bisa menyebabkan infeksi di tubuh tinggi. Seperti infeksi paru-paru, persendian sakit infeksi. Anti-inflamasi minyak zaitun untuk menekan inflamasi. Untuk menaikkan daya tahan tubuh. Antioksidan adalah anti-inflamator kuat," paparnya.
Menurunkan kolesterol
Dalam tubuh terdapat beberapa jenis kolesterol ada kolesterol jahat yaitu low-density lipoprotein cholesterol (LDL) dan kolesterol baik yaitu high-density lipoprotein (HDL). Padahal sebenarnya tidak tepat bila dikatakan demikian. Sebab masing-masing lemak memiliki fungsi masing-masing.
LDL fungsinya memang mendeposit lemak di pembuluh darah agar tidak mudah pecah. HDL sebaliknya mengontrol lemak di pembuluh darah.