Kamis 14 Mar 2019 19:48 WIB

Tidur Siang Bermanfaat Turunkan Tekanan Darah

Tidur siang mampu menurunkan tekanan darah sekitar 5 mmHg.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat. Enam menit saja pun cukup membuat otak menyegarkan diri
Foto: SIESTA
Tidur siang meski sebentar sangat bermanfaat. Enam menit saja pun cukup membuat otak menyegarkan diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur siang bukan hanya bagian kegiatan dari anak kecil saja. Kegiatan ini nyatanya bermanfaat untuk kesehatan orang dewasa yang mau menyisihkan waktunya.

"Tidur siang hari tampaknya menurunkan kadar tekanan darah pada besaran yang sama dengan perubahan gaya hidup lainnya," kata ahli jantung di Asklepieion General Hospital di Voula, Yunani, dr Manolis Kallistratos, dikutip WebMD, Kamis (14/3).

Baca Juga

Untuk setiap satu jam tidur siang, para peneliti menemukan tekanan darah sistolik turun rata-rata 3 mmHg. Tekanan sistolik--yang terlihat dari angka teratas dalam pembacaan tekanan darah--menunjukkan kekuatan darah saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.

Sebagai perbandingan, obat tekanan darah dosis rendah dapat menurunkan tensi rata-rata 5 hingga 7 mmHg. Sementara itu, penulis penelitian mengklaim, tidur siang bisa mengurangi tekanan darah keseluruhan rata-rata 5 mmHg.

"Temuan ini penting karena penurunan tekanan darah sekecil 2 mmHg dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung hingga 10 persen," kata Kallistratos.

Untuk penelitian ini, para peneliti mengumpulkan data pada 212 orang dengan usia rata-rata 62. Orang dewasa yang tak memiliki gangguan kesehatan memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.

Tekanan sistoliknya rata-rata sekitar 130 mm/Hg. Sekitar seperempat dari peserta merokok atau menderita diabetes tipe 2.

Para peneliti membandingkan tekanan darah lebih dari satu hari di antara mereka yang tidur siang di tengah hari selama sekitar 49 menit dengan mereka yang tidak tidur siang. Studi ini juga memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti konsumsi alkohol, kopi maupun garam, tingkat aktivitas fisik para peserta, usia, jenis kelamin, dan obat-obatan yang dipakai.

Peserta studi mengenakan monitor tekanan darah untuk melacak pembacaan tensi mereka selama 24 jam. Selama periode itu, mereka yang tidur siang memiliki tekanan sistolik rata-rata lebih rendah 5 mmHg daripada yang tidak tidur siang. Secara keseluruhan, orang yang tidur siang memiliki kondisi yang lebih menguntungkan (128,7/76,2 mmHg) daripada yang tidak (134,5/79,5 mmHg).

"Kami jelas tidak ingin mendorong orang untuk tidur berjam-jam pada siang hari, namun mengingat potensi manfaatnya bagi kesehatan maka mereka seharusnya tidak merasa bersalah jika bisa tidur siang sebentar," kata Kallistratos.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement