Selasa 26 Mar 2019 16:58 WIB

TB Paru-Paru Paling Mematikan di Antara Semua Jenis TB

Pengobatan TB paru lebih lama daripada jenis TB lainnya

Pria sedang menjalani pengobatan Tuberkulosis.
Foto: EPA
Pria sedang menjalani pengobatan Tuberkulosis.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyakit Tuberkulosis (TB) paru-paru merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkan dengan TB yang menyerang organ tubuh manusia lainnya. Dokter spesialis paru Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Irandi Putra Pratomo mengatakan penyebab kematian tertinggi kedua adalah TB otak.

Dalam paparannya pada acara bertajuk Saatnya Saya Peduli untuk Keluarga Bebas Tuberkulosis (TB) pada Selasa (26/3), dia menjelaskan orang dapat terserang penyakit TB otak karena daya tahan tubuhnya sudah ekstra turun seperti penderita HIV/AIDS. "Angka pesakitan dan kematian HIV tidak sedikit, jadi ini beririsan dengan TB," katanya.

TB tidak hanya menyerang paru-paru tetapi juga organ lain seperti otak, mata, hidung, gigi, saluran pencernaan, tulang, dan lain sebagainya. "Gejala TB otak bisa kejang-kejang atau tidak sadar seperti strok yaitu lumpuh sebelah," terangnya.

Pada prinsipnya semua harus diobati dengan obat TB. Akan tetapi di antara semua beberapa organ yang lebih sulit pengobatan adalah TB paru-paru. Menurutnya pengobatan TB paru-paru masa pengobatannya lebih lama dibanding TB lainnya. Misalnya untuk TB paru minimal pengobatan enam bulan sedangkan di luar paru kebanyakan sembilan bulan. Tetapi rata-rata pengobatan mencapai setahun.

Irandi menyatakan gejala dan tanda TB antara lain batuk lebih dari tiga pekan, demam hilang timbul, berat badan menurun tanpa sebab jelas, keringat malam tanpa aktivitas bermakna, mudah lelah, hingga batuk darah. TB adalah penyakit menular melalui udara disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sekitar lima sampai 10 persen yang tertular TB akan mengalami sakit TB terutama pada kelompok risiko tinggi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement