Selasa 04 Feb 2020 04:25 WIB

Mau Panjang Umur? Yuk, Bersepeda ke Kantor

Bersepeda untuk bekerja mengalami penurunan angka kematian sebesar 13 persen.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Friska Yolanda
Bike to Work. Bersepeda ke kantor dipercaya membawa manfaat, termasuk memperpanjang usia.
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Bike to Work. Bersepeda ke kantor dipercaya membawa manfaat, termasuk memperpanjang usia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang bersepeda ke tempat kerja rasanya sangat langka ditemukan di kota metropolitan. Padahal ada segudang manfaat yang bisa didapat kala rutin bersepeda, salah satunya membuat panjang umur.

Baru-baru ini sebuah studi mengungkap bahwa orang-orang yang mengendarai sepeda ke tempat kerja bisa hidup lebih lama, sebab manfaat kesehatan yang didapat dari aktivitas fisik seperti sepeda. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Otago Wellington, University of Melbourne dan University of Auckland yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology.

Baca Juga

Peneliti utama Dr Caroline Shaw, dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Universitas Otago Wellington, mengatakan orang yang bersepeda untuk bekerja mengalami penurunan angka kematian sebesar 13 persen. Tidak ada pengurangan angka kematian bagi mereka yang berjalan atau menggunakan transportasi umum untuk bekerja.

Para peneliti menggunakan data dari Sensus Selandia Baru Sensus dengan studi mortalitas yang menghubungkan antara catatan sensus dengan mortalitas. Studi ini mengkaji populasi selama tiga hingga lima tahun setelah sensus 1996, 2001 dan 2006. Para responden ditanya: 'Pada tanggal X (hari sensus), apa satu-satunya transportasi yang digunakan untuk bekerja?'

Dr Shaw mengatakan penelitian itu menganalisis data dari 3,5 juta warga Selandia Baru, dan menjadi salah satu penelitian terbesar yang menganalisa hubungan antara penggunaan transportasi ke tempat kerja dengan kematian.

"Kami mempelajari 80 persen populasi usia kerja Selandia Baru selama periode 15 tahun, sehingga sangat representatif," kata Dr Shaw, dilansir Times Now News, Senin (3/2).

Studi ini menemukan lebih dari 80 persen orang di Selandia Baru bepergian ke tempat kerja dengan mobil pada hari sensus, dengan hanya lima persen berjalan dan tiga persen bersepeda.

Ada perbedaan gender dalam pilihan moda transportasi ke tempat kerja. Tercatat, sebanyak 2 persen wanita bersepeda sedangkan pria 4 persen. Tetapi lebih banyak wanita berjalan atau jogging (7 persen) ke tempat kerja, dibandingkan dengan pria (5 persen). 

Peneliti juga menemukan bahwa proporsi orang yang lebih muda untuk bersepeda, berjalan atau naik transportasi umum lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih tua.

"Kami tidak melihat peningkatan dalam kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang terkait dengan berjalan dan bersepeda, meskipun sistem transportasi Selandia Baru pada saat studi ini sangat didominasi mobil dan jalan jarang memberikan ruang bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda," kata Shaw.

Dr Shaw mengatakan temuan ini memberikan dukungan untuk meningkatkan jumlah orang yang pulang-pergi kerja dengan sepeda. Sebab manfaat dari rutin bersepeda ke tempat kerja tidak hanya terkait dengan pengurangan mortalitas, namun juga mencegah penyakit kardiovaskular dan diabetes, salah dua penyebab kematian tertinggi di dunia.

Menggunakan sepeda atau transportasi umum memiliki manfaat bagi lingkungan yakni mengurangi karbon. Dr Shaw mengatakan dorongan penggunaan 'transportasi aktif' seperti sepeda, memang harus dipromosikan sebagai cara mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement