Senin 13 May 2019 20:23 WIB

Burger Klasik Amerika Mulai Kalah Pamor dengan Burger Vegan

Pengamat kuliner khawatir burger klasik Amerika akan punah ditekan burger vegan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Burger tanpa daging atau vegan burger.
Foto: EPA
Burger tanpa daging atau vegan burger.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Milenial telah banyak mengubah model industri, termasuk industri kuliner. Itu terjadi karena sejumlah milenial mulai meninggalkan konsumsi daging.

Dilansir Inquisitr pada Senin (13/5), pergeseran selera milenial berdampak terhadap kelangsungan hidup makanan khas Amarika Serikat, hamburger. Fenomena itu membuat McDonald’s disebut akan mengikuti jejak dengan Burger King dan Carl’s dalam menghadirkan burger tanpa daging yang disebut sebagai “Big Vegan TS”.

Baca Juga

Hal ini dilakukan mengingat generasi muda saat ini lebih memilih makanan-makanan yang tidak mengandung daging. Sebagai gantinya, makanan yang didominasi sayur dan buah pun kini telah digemari oleh generasi muda.

Pakar hamburger kenamaan, George Motz, pun prihatin atas fenomena tersebut. Ia khawatir burger akan punah jika orang tak lagi suka dengan beef patty pada burger.

“Jika semua generasi muda seperti ini, kita akan kehilangan rasa hamburger yang asli,” kata George.

Sejak 1976, orang Amerika mengonsumsi daging sapi sebanyak sekitar 42 kilogram per kapita per tahun. Kini, jumlah itu anjlok siginifikan menjadi hanya sekitar 25 kilogram per kapita per tahun.

"Orang Amerika sangat bangga dengan warisan hamburger mereka. Hamburger adalah satu-satunya penemuan makanan Amerika dalam 100 tahun terakhir. Sekarang kami telah menemukan hamburger palsu,” ujarnya.

Disebut bahwa generasi mudah mulai beralih pada makanan vegan karena alasan kesehatan. Hal ini pun juga dilakukan oleh Kim Kardashian.

Alasan kedua adalah karena vegan memerhatikan perlakukan hewan yang lebih baik. Munculnya komersialisasi telah menyebabkan pabrik-pabrik daging besar yang sering menyebabkan hewan dalam kondisi yang tidak layak.

Selain itu, alasan ekologis juga membuat orang menghindari daging merah mengingat sapi adalah sumber besar penciptaan metana. Diharapkan, dengan berkurangnya permintaan daging sapi maka emisi gas rumah kaca juga akan berkurang.

Namun, George optimistis bahwa nostalgia untuk makanan pokok klasik Amerika akan membuat hamburger tetap ada selama bertahun-tahun yang akan datang. Hanya saja, burger mungkin sudah tak sepopuler sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement