REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ungkapan bahwa "Surga itu ada pada secangkir kopi Indonesia", mungkin terlalu berlebihan bagi sebagain orang. Namun, tidak bagi Setiawan Subekti, seorang tester (pengetes) kopi atau Q-cupper asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Pria yang akrab disapa Iwan itu mengaku telah menggeluti dunia perkopian sejak 1980-an. Iwan telah keliling dunia untuk mencari kesejatian rasa kopi, hingga pada akhirnya dia menemukan kesejatian rasa itu ada pada kopi Indonesia.
"Kopi kita itu sangat dihargai di luar negeri, seperti Gayoh, Lintong, Toraja, hingga Kintamani. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus berbangga diri," katanya yang ditemui di Sanggar Genjah Arum, Kemiren, Dusun Krajan, Kabupaten Banyuwangi.
Oleh karena itu, ia optimitis dengan prospek kopi Indonesia 25 hingga 30 tahun ke depan. Selain dihargai banyak negara, kini juga telah muncul banyak konsumen baru kopi dunia, seperti China dan Rusia.