REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi anak usia dini Susan Hasiani mengatakan sebagian besar anak usia dini lebih mengenal lagu-lagu berbahasa asing dibandingkan lagu daerah di Tanah Air.
"Anak-anak sekarang lebih banyak mengenal lagu-lagu internasional atau berbahasa asing, karena banyak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari," ujar Susan usai pergelaran musik "The Magic of Music : Nusantaraku" yang diselenggarakan TK Global Sevilla Puri Indah di Jakarta, Ahad (4/3).
Susan yang juga kepala sekolah di sekolah tersebut menambahkan perlu adanya upaya pengenalan lagu-lagu daerah ke anak-anak, agar mereka lebih mengenal budaya mereka sendiri. Apalagi Indonesia kaya dengan keanekaragaman budaya.
"Kami terus berupaya mengenalkan anak-anak dengan lagu-lagu Indonesia. Tahun lalu, kami kenalkan lagu nasional karya Ibu Soed, kemudian tahun ini lagu daerah dan rencananya tahun depan karya Titiek Puspa," katanya.
Susan menambahkan anak usia dini harus lebih banyak dikembangkan minat seni, tari, maupun kemampuan musiknya, karena tidak hanya penting bagi motorik tetapi juga kreativitas. Lagu daerah juga penting untuk mengenalkan anak-anak dengan budaya Indonesia yang kaya. Dia menyebut, sebelum pergelaran, banyak anak yang tidak tahu darimana asal lagu Manuk Dadali namun kemudian menjadi tahu setelah diselenggarakannya acara.
Direktur Sekolah Global Sevilla Robertus Budi Setiono mengatakan pergelaran tersebut bertujuan untuk menanamkan cinta kepada budaya dan bangsa Indonesia. "Budaya kita terlalu kaya, kalau tidak dipelajari dan dimulai dari usia dini kapan lagi. Tujuannya agar anak-anak, ketika dewasa kemanapun mereka pergi selalu ingat dengan Tanah Airnya sendiri," kata Budi.
Lagu daerah yang dipilih pun merupakan lagu yang mudah diingat anak baik itu lagu, gerakan dan syairnya mereka sukai. "Sekarang anak-anak lebih mengetahui lagu-lagu daerah mereka dengan pergelaran ini," kata Budi.