REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua perlu aktif jika anak suka bermain gawai. Peneliti Nanyang Technological University Singapura Prof May O Lwin mengatakan orang tua harus mampu merekomendasikan permainan di media digital yang sesuai dengan tumbuh kembang anak.
"Kalau di bawah 12 tahun, Anda (orang tua) tidak bisa memberhentikan mereka bermain begitu saja, tapi kami merekomendasikan orang tua terlibat paling tidak dua kali bermain permainan bersama mereka," ujar Lwin dalam simposium yang diselengarakan oleh Makara Human Behavior Studies in Asia, Selasa (8/1).
Ketika orang tua punya sesuatu untuk berbagi dengan anak mereka, orang tua akan mengetahui permainan apa yang anak-anak mereka sedang mainkan. Lwin waktu yang dihabiskan anak-anak dalam memainkan permainan sekaligus bagaimana pengendalian diri dan perilaku anak terhadap bermain permainan agar mereka tidak kecanduan.
Tiga Cara Sederhana Agar Anak Jadi Pribadi Tahan Banting
Menurut Lwin, rekomendasi orang tua sangat penting karena anak di bawah usia 12 tahun pada umumnya tidak mengetahui mana yang lebih baik dilakukan sehingga pemberian arahan dan pemahaman harus dilakukan orang tua.
"Jika tidak, maka anak akan mengkonsumsi permainan yang tidak mendukung masa tumbuh kembangnya atau yang mengandung unsur kekerasan ketimbang pendidikan' katanya.
Ia mengatakan dengan aktif memahami dunia anak-anak maka orang tua dapat mengetahui permainan apa yang sedang dimainkan anak-anak. Hal ini demi memabntu dalam melakukan pemantauan media digital sehingga tidak berujung pada kecanduan bermain permainan.
"Orang tua bisa membantu membimbing mereka, misalnya memberitahukan ada juga permainan tentang pendidikan daripada kekerasan," katanya.
Lwin menuturkan pengendalian ketat dengan menerapkan berbagai larangan keras untuk akses anak terhadap internet dinilai tidak efektif pada seluruh masa tahapan kanak-kanak dan remaja. Justru komunikasi positif menjadi lebih efektif untuk mengendalikan perilaku anak dalam penggunaan media digital.
Untuk itu, orang tua juga tidak sekadar menerapkan berbagai aturan ketat atau larangan bagi anak untuk menggunakan media digital. Orang tua perlu membangun komunikasi aktif atau meningkatkan dialog untuk mengenal keadaan anak dan perilaku anak terhadap penggunaan media digital.
Ketika orang tua mendapati ada kecanduan yang sangat ekstrim pada anak, misalnya anak terlalu banyak bermain permainan yang ditunjukkan dengan perilaku anak bangun larut malam pada pukul 03.00 WIB hanya untuk bermain permainan di saat orang tua mereka tidur.
Selain itu, Lwin mengatakan orang tua juga memiliki tangung jawab untuk mendidik anak mereka menjadi selektif dalam mengkonsumsi konten di internet.
Orang tua juga harus membekali diri agar mampu memperkenalkan situs-situs di internet yang baik diakses oleh anak-anak. Orang tua juga perlu memberikan pemahaman pada anak untuk tidak mengakses konten berbahaya seperti konten yang mengandung kekerasan dan pornografi serta berita bohong.