Ahad 20 Oct 2019 17:08 WIB

Begini Cara Mempersiapkan Pendidikan Anak Sejak Dini

Mempersiapkan pendidikan anak lebih mudah dengan investasi.

Rep: Umi Soliha/ Red: Friska Yolanda
Anak sekolah (ilustrasi)
Anak sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika berbicara persiapan pendidikan sebenarnya idelanya sudah harus dipikirkan sebelum anak lahir. Namun, bagi yang sudah terlanjur belum merencanakan dana pendidikan anak tidak ada kata terlambat untuk memulainya.

Prensenter Nadia Mulya meyarankan untuk mendaftar anak ansuransi pendidikan begitu setelah anak mendapatkan akta kelahiran. Ia mengatakan, pendidikan anak harus direncanakan secara detail.

Baca Juga

Selain itu, yang menjadi prioritas utama menyiapkan pendidikan buah hatinya adalah memprioritaskan lokasi. "Karena anak-anak saya masih muda saya sangat memprioritaskan lokasi yang mudah diakses, sehingga jika terjadi sesuatu, anak mudah dijemput," ujarnya di kawaan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Memilih sekolah, ia mempertimbangkan lingkungan karena hal ini akan mempengaruhi gaya hidup buah hati. Oleh karena itu, hal ini sangat perlu dipertimbangkan agar tidak memberatkan beban keuangan yang telah direncanakan.

"Setiap sekolah memiliki karakter masing-masing, ada lingkungan sekolah yang siswanya harus diantarkan dengan mobil tertentu, liburan minimal harus di Eropa. Peer pressure ini sangat penting untuk dipertimbangkan," kata dia.

Sementara, menurut Perencana Keuangan, Prita Hapsari Gozie, jika berbicara persiapan pendidikan, tidak ada  kata lain selain berinvestasi dan menabung. Untuk mempermudah, orang tua harus membedakan biaya TK sampai SMA dengan biaya pendidilan tinggi atau Dikti karena memiliki perbedaan.

"Jika TK sampai SMA kita masih mempunyai pilihan sekolah negeri, misalnya financial hack mengubah situasi masih bisa. Sedangkan, kalau ngomong dikti sudah tidak ada cerita meskipun sekolah negeri kalau tidak lolos tes mereka tidak bisa masuk sana," ujarnya.

Para orang tua harus memprioritaskan sekolah pendidikan tinggi, karena tidak ada ruang untuk melakukan financial hack. Nadia menambahkan, sudah banyak penelitian jika menstimulasi anak pada usia dini akan mengurangi biaya anak saat kuliah nanti.

Buah hati yang bisa menguasai kemampuan akademis, seperti membaca, menulis atau menghitung sejak dini tidak akan ada les akademis. Tentunya hal ini memangkas dana yang akan dikeluarkan.

"Semakin banyak kita investasi di awal, akan semakin sedikit kita investasi diakhir," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement