REPUBLIKA.CO.ID, Coba jawab pertanyaan ini, apa kesamaan antara kemacetan, antrean panjang, dan menunggu dimulainya masa liburan?
Jawabannya, selain ketiganya menyebabkan stres, kondisi tersebut membutuhkan kesabaran ekstra. Dalam dunia serba digital masyarakat kini menginginkan segala sesuatu berjalan cepat. Kesibukan orang modern juga membuat segala sesuatu diharapkan bebas hambatan.
Seperti dikutip dari Huffington Post, studi menunjukkan melatih kesabaran akan membuahkan hasil baik bagi diri. Berikut lima cara melatih kesabaran dan kenapa seseorang harus mau melatih kesabarannya.
* Bersyukur
Memiliki rasa bersyukur ternyata banyak manfaatnya. Penelitian menunjukkan bersyukur membuat seseorang merasa lebih bahagia, berkurang stresnya, dan bahkan lebih optimistis. Juga, menurut studi, bersyukur membuat seseorang melatih kesabarannya.
''Emosi bisa mendorong lepasnya kontrol diri dan menemukan jalan untuk mengurangi ketidaksabaran bisa dengan rajin belajar mengucap syukur. Upaya tersebut membuat diri terbuka dari penyakit sosial seperti berbelanja karena dorongan impulsif hingga penyakit obesitas dan merokok,'' ujar Ye Li, peneliti dan asisten profesor di University of California, Riverside School of Business Administration.
* Menyadari isi pikiran
Kondisi mental setiap orang cenderung bak jalan yang macet bagi otak. Dalam waktu dekat otak akan dipenuhi dengan daftar pikiran, apa yang harus dilakukan. Otak pun jadi tidak bisa mentolerir hambatan yang menghadang.
''Otak kita kerap melompat dari satu pikiran ke pikiran lain, tugas satu ke lain, dari satu kecemasan ke kecemasan lain,'' ujar pelatih motivasi Rob Whitewrote. Akibatnya, manusia hidup diburu-buru.
Menyadari apa yang ada di dalam pikiran atau kerap disebut mindfulness, bisa membuat kondisi jadi lebih baik ketika ada sejuta hal dalam pikiran. Tulis apa yang ada dalam otak atau apa yang harus dilakukan untuk menemukan apa yang sesungguhnya membuat seseorang jadi tidak sabaran. ''Langkah-langkah ini akan menerangi otak yang terus melompat-lompat dan menunjukkan bernilainya upaya untuk tidak memburu-buru sesuatu,'' katanya menjelaskan.
* Belajar menunggu
Gratifikasi atau memuaskan diri atau menyenangkan diri, terutama yang instan, kerap terlihat sebagai langkah terbaik untuk membuat diri merasa baik. Psikolog namun menyarankan sebaliknya. Menurut penelitian, menunggu sebenarnya membuat seseorang lebih bahagia terutama secara jangka panjang. Dan, satu-satunya cara untuk terbiasa menunggu adalah dengan berlatih.
Mulai dari hal kecil, lupakan kebiasaan menonton tayangan favorit sampai di akhir pekan. Atau tunggu 10 menit sebelum melahap kue kesukaan.