REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk terus menggaet kunjungan wisatawan pemerintah setempat serius menggulirkan sejumlah kebijakan serta program yang berujung pada peningkatan jumlah kunjungan.
Salah satunya dengan terus menciptakan destinasi baru tidak hanya berupa tempat namun juga produk. Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie menargetkan satu desa satu destinasi baru dan semua diminta berlomba menciptakan.
Apalagi saat musim hujan tentu kunjungan ke pulau akan berkurang, sehingga pihaknya harus berinovasi. Ia memberi contoh saat ini yang sedang digandrungi turis selain wisata alam adalah wisata pengalaman.
"Misal wisatawan diajak memetik sayur, memasak, atau belajar membatik, membuat keramik sehingga memperoleh pengalaman yang berkesan," kata dia.
Selain itu dengan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang yang akan resmi beroperasi pada 2020 menjadi salah satu pemicu kunjungan.
Apalagi saat ini Belitung sedang membidik Unesco Global Geopark yang merupakan area geografis terpadu dengan situs dan lanskap geologi internasional dikelola dengan konsep perlindungan holistik, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan.
Modal Belitung menuju Unesco Global Geopark mulai dari bekas tambang timah tertua di dunia hingga pantai yang penuh dengan granit dan kehadiran satwa Tarsius.
Pemerintah setempat juga serius membenahi berbagai aspek mulai dari standardisasi restoran, pemberian sertifikat higienis bagi usaha kuliner. Pada awal 2019 Belitung juga akan meluncurkan aplikasi Let,s go Belitung berbasis telepon pintar untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung sebagai panduan.
Kini Belitung terus berbenah menuju satu juta kunjungan wisatawan dan menjadi Bali baru yang bisa menjadi pembelajaran bagi daerah lain yang juga fokus pada pengembangan sektor pariwisata.