REPUBLIKA.CO.ID, Di negara empat musim, perempuan berlomba membuat kulit putihnya lebih berwarna. Mereka berjemur demi mendapatkan kulit kecokelatan. Sebaliknya, di negara Asia, perempuan masih menganggap cantik identik dengan kulit putih.
Dr Laksmi Duarsa SpKK pernah mendapatkan sejumlah pasien yang mengalami iritasi setelah memakai krim pemutih. Sebagian lain, kulitnya menjadi kemerahan. “Ada juga yang wajahnya bengkak atau kehitaman setelah pemakaian krim tertentu.
Kondisi itu terjadi karena kulit tidak tahan dengan salah satu atau beberapa komponen yang terkandung di dalam krim tersebut. Laksmi mengimbau agar perempuan berhatihati memilih krim pemutih kulitnya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
* Sesuaikan dengan tipe kulit, apakah normal, berminyak, kering atau campuran.
* Di bagian mana krim tersebut akan digunakan? Apakah di daerah yang terbuka atau daerah yang tertutup, seperti ketiak. Perhatikan juga daerah seperti ujung bibir, ujung mata dan sela hidung. Ini adalah daerah yang sensitif. Lihat juga krim tersebut digunakan pada daerah yang paparan sinar mataharinya keras atau tidak.
* Coba krim secara bertahap. Awalnya, di punggung tangan dulu, kemudian hari berikutnya di sebagian pipi. Bila tidak alergi dan iritasi bisa dilanjut ke seluruh wajah. Perlu diingat satu krim yang bagus untuk satu orang belum tentu bagus untuk orang lainnya.
* Krim yang sering menyebabkan iritasi di antaranya yang mengandung tretinoin dan hidroquinon. Bila harus menggunakan produk yang mengandung bahan tersebut sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dulu.
*Ingatlah, cantik bukan melulu dari kulit yang putih, tetapi harus dikombinasi dengan kecantikan dari dalam diri.”