Selasa 14 Mar 2023 21:18 WIB

Pembersih Dapur yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Berhati-hatilah Ketika Menggunakannya

Banyak yang tidak menyadari bahwa banyak produk pembersih populer mengandung racun.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Membersihkan dapur (ilustrasi). Setidaknya ada empat pembersih dapur populer yang dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Foto: www.freepik.com
Membersihkan dapur (ilustrasi). Setidaknya ada empat pembersih dapur populer yang dianggap berbahaya bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ipsos (perusahaan riset pasar dan konsultansi multinasional yang berkantor pusat di Paris), delapan dari 10 orang Amerika melakukan bersih-bersih total rumah mereka setidaknya setahun sekali. Dapur menjadi prioritas nomor satu bagi 64 persen dari data Ipsos tersebut.

Responden survei menyebut, alasan keefektifan menjadi faktor penentu saat mereka memilih pembersih dapur. Namun banyak yang tidak menyadari bahwa banyak produk pembersih populer mengandung racun.

Baca Juga

Produk-produk tersebut mengandung bahan berbahaya yang dapat memicu serangan asma, menyebabkan reaksi alergi, memengaruhi kesehatan reproduksi, dan bahkan meningkatkan risiko kanker. Penasihat Kesehatan dan Kepala Petugas Medis VUE, Peter Michael, mengatakan penting untuk selalu membaca label dan mengikuti petunjuk produk pembersih, untuk meminimalisasi risiko bahaya kesehatan.

“Selain itu, produk pembersih alami bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan sehat,” kata dia dilansir di Best Life, Selasa (14/3/2023).

Apa saja produk pembersih yang dimaksud?

1. Pembersih oven

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di Toksikologi Klinis menemukan, konsumsi pembersih oven yang tidak disengaja biasanya mengakibatkan muntah, sakit perut, dan iritasi tenggorokan. Kontak langsung pembersih oven dengan kulit bisa menyebabkan luka bakar.

Selain itu, menghirup pembersih oven menyebabkan masalah pernapasan, termasuk nyeri dada atau sesak dan batuk. “Pembersih oven mengandung berbagai bahan kimia, termasuk alkali dan amonia yang dapat membahayakan kesehatan,” kata Michael.

Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata serta mengiritasi sistem pernapasan jika terhirup. Dalam kasus yang parah, pembersih oven dapat menyebabkan luka bakar kimiawi pada kulit dan mata, yang menyebabkan masalah pernapasan serius.

2. Lysol

Produk disinfektan Lysol mengeklaim mampu membunuh 99,9 persen virus dan bakteri, namun ini bukan berarti bahan-bahannya aman untuk paparan manusia. Dioxin, bahan utama yang ditemukan dalam produk pembersih Lysol, adalah bahan kimia yang sangat beracun.

“Dioxin merupakan produk sampingan dari proses industri tertentu, seperti pembakaran limbah, pemutihan kertas, serta pembuatan pestisida dan herbisida,” kata National Institute of Environmental Health Sciences. Selain itu, dioxin dapat menyebabkan masalah perkembangan pada anak-anak, masalah kemandulan pada orang dewasa, keguguran, kerusakan imun tubuh dan hormon.

“Menghirup Lysol dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, sedangkan paparan kulit dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti kemerahan atau peradangan ringan,” kata Michael. Menelan lysol juga bisa berbahaya, karena mengandung 79 persen etanol terdenaturasi, yang dapat mengiritasi mata dan selaput lendir.

3. Pemutih

Pemutih adalah pembersih rumah tangga yang banyak digunakan dan sangat bagus untuk sterilisasi dan menghilangkan noda. Namun, pemutih mengandung senyawa kimia yang disebut natrium hipoklorit yang diketahui menyebabkan iritasi, mual, muntah, pusing, kesulitan bernapas, sakit kepala, dan batuk saat terhirup.

“Pemutih adalah produk pembersih rumah tangga biasa yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, terutama jika digunakan di area yang berventilasi buruk,” kata Michael.

Uap dari pemutih dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan, menyebabkan mengi, batuk, dan sesak napas. Pemutih juga dapat menyebabkan luka bakar kimia pada kulit dan mata jika tidak digunakan dengan benar. Berhati-hatilah jika menggunakan pemutih untuk membersihkan dapur.

4. Pengharum ruangan

Setelah selesai menggosok dapur, biasanya banyak orang menyemprotkan sedikit pengharum ruangan agar aromanya sebersih kelihatannya. Banyak pengharum ruangan mengandung senyawa organik yang mudah menguap (VOC), yang dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta menyebabkan sakit kepala, pusing, dan mual.

“Paparan VOC dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, seperti asma, alergi, dan penyakit pernapasan,” kata Michael.

VOC tidak selalu untuk pengharum ruangan dan produk pembersih. Mereka umumnya ditemukan di banyak produk konsumen, termasuk furnitur, cat, dan sealant. Sebuah meta-analisis tahun 2021 menyimpulkan bahwa paparan VOC dalam ruangan dikaitkan dengan asma dan gejala termasuk mengi dan iritasi tenggorokan, serta peningkatan risiko penyakit paru dan kanker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement