Ahad 04 Dec 2016 00:19 WIB

Pesta Salmon Norwegia di Jakarta

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Steak ikan salmon (Ilustrasi)
Steak ikan salmon (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikan salmon Norwegia dikenal baik di kalangan master koki dan pecinta kuliner tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Salmon diketahui memiliki rasa yang nikmat. Selain itu juga memiliki sejumlah manfaat yang dapat diambil dari ikan tersebut.

Salmon yang berasal dari Norwegia dipelihara di dalam lautan yang dingin. Salmon dibudidayakan dan dikontrol secara terus-menerus. Norwegia disebut-sebut sebagai negara pertama yang memperkenalkan budaya salmon.

Untuk mengolah ikan salmon dapat dilakukan dengan beragam cara. Salmon bisa digoreng, dipanggang atau bahkan digulai. Salmon juga cocok untuk beragam jenis masakan Asia.

Setiap harinya sekitar 12 juta makanan berbahan dasar salmon dihidangkan diseluruh dunia termasuk Asia Tenggara. Indonesia juga sudah memiliki beragam resep masakan yang menggunakan salmon sebagai bahan dasar. Misalnya saja salmon goreng dengan kecap asam manis atau nasi goreng pedas dengan salmon. Daging kemerahan yang dimiliki salmom rasanya cocok dengan segala jenis kuliner.

Mengingat kenikmatan rasa daging salmon saat menyentuh lidah, kedutaan besar Norwegia bersama dengan Indonesia Norway Bussiness Council dan Nowegian Seaffod Council menggelar Seafood Extravaganza 2016. Selain untuk lebih memperkenalkan berbagai jenis makanan berbahan dasar salmon, kegiatan itu juga dilakukan untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.

"Tentu ini bukan sekadar makan makan biasa. Ini juga untuk mempererat sekaligus memperluas jaringan bisnis kami di Indonesia," kata First Secretary Political and Trade Norwegian Embassy, Borgar Olsen Tormodsgard di Jakarta.

Seafood Extravaganza sebenarnya merupakan acara rutin yang dilakukan kedutaan besar Norwegia untuk Indonesia. Tahun ini saja merupakan kali ke enam ajang makan malam hasil laut negara di Eropa Utara itu.

Seafood Extravaganza memang merupakan acara istimewa yang diadakan Kedutaan Besar Norwegia. Ini sekaligus bentuk apresiasi pemerintah Norwegia kepada mitra perusahaan mereka di Indonesia.

Borgar mengatakan, salmon Norwegia merupakan yang terbaik di dunia. Dia berharap, setiap orang mencoba seafood dan salmon Norwegia kemudian bisa menyukainya. Sejauh ini, Borgar mengatakan, Indonesia termasuk negara langganan importir Salmon. Sayangnya, Borgar tidak bisa menerangkan jumlah pasti besaran import Salmon ke Indonesia setiap tahunnya. "Tapi yang pasti untuk malam ini saja kita bawakan satu ton seafood dari Norwegia," katanya.

Hubungan bilteral yang semakin baik antara Norwegia dan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kerjasama keduanya terlebih dalam industri perikanan. Berdasarkan data yang dihimpun, Indonesia mengimpor sekitar 79 ton hasil laut dari Norwegia setiap minggu. Dari jumlah itu 40 ton di antaranya adalah salmon. Tahun lalu saja, Indonesia mengimpor sekitar 4000 ton makanan laut Norwegia.

"Saya rasa bukan hanya Salmon saja yang diimpo tapi ada juga makerel dan udang tapi sebagian besar salmon. Dan sebaliknya kami mengimpor tuna dari Inodnesia," kata Borgar.

Borgar berharap Seafood Extravaganza akan lebih mempererat hubungan Indonesia dan Norwegia. Pasalnya, beberapa bidang kerja sama sudah dijajaki kedua negara. "Banyak yang kami lakukan bersama seperti migas, enegi terbarukan, lingkungan dan bayak hal lain termasuk industri perikanan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement