Kamis 13 Jul 2017 09:12 WIB

Waspada, Bukan 5 Hal Ini yang Buat Anda Bahagia

Rep: SHELBI ASRIANTI/ Red: Indira Rezkisari
Ketidakbahagiaan dewasa bisa berkaitan dengan masa kecilnya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketidakbahagiaan dewasa bisa berkaitan dengan masa kecilnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang menginginkan kebahagiaan, tetapi sulit merumuskan apa saja faktor-faktor pencetusnya. Akibatnya, banyak orang justru terjebak dalam hal-hal duniawi semu yang sebenarnya tidak mendatangkan rasa bahagia yang sesungguhnya.

Penulis Errol A Gibbs dan Marjorie G Gibbs mengupas hal tersebut dalam buku berjudul Discovering Your Optimum Happiness Index. Berikut lima hal 'mengecoh' yang kerap dikira mendatangkan kebahagiaan dan hal yang benar-benar membuat kita bahagia, dilansir dari laman Female First.

Bahagia sendirian

Sebagian besar orang percaya bahwa mereka bisa membahagiakan diri sendiri tanpa orang lain. Gibbs menyebut ini sebagai hal klise, karena nyatanya kebahagiaan baru hadir dengan berbagi dan membangun interdependensi dengan orang lain meski tidak selalu dalam wujud romansa.

Kekayaan berlimpah

Tidak perlu menggebu mengejar materi karena belum tentu Anda bahagia meski punya gudang uang seperti Gober Bebek. Memiliki cukup pemasukan dan tabungan untuk hidup nyaman serta mampu memenuhi kebutuhan penting seperti pangan, sandang, papan, edukasi, kesehatan, dan aspek hiburan sudah cukup untuk membuat Anda bahagia.

Pertemanan dan kehidupan sosial

Cukup mengejutkan bahwa kedua Gibbs menyebut aspek ini sebagai hal temporer karena setiap orang pasti berpindah dari satu fase ke fase kehidupan lain. Menurut mereka, melakukan banyak perjalanan dan berinteraksi dengan banyak orang berbeda lebih membuat seseorang bahagia sekaligus membiasakan diri agar tidak berkutat dalam zona nyaman.

Capaian prestasi

Pencapaian pribadi seperti kenaikan pangkat atau memenangkan lomba bukanlah faktor kebahagiaan. Sesaat setelah meraihnya mungkin Anda akan bahagia dan bangga, tetapi fokus utamanya adalah membangun kapasitas diri di antara capaian-capaian itu dan tetap menumbuhkan pikiran bahagia melalui keseimbangan spiritual, fisik, dan mental.

Jabatan dan pekerjaan permanen

Banyak orang suka pekerjaan stabil jangka panjang dengan banyak tunjangan dan jaminan dana pensiun, tetapi hal itu belum tentu mendatangkan kebahagiaan. Menghadapi tantangan baru dalam lingkup karier yang dinamis dan sehat disebut para penulis akan lebih bisa membuat seseorang bahagia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement