REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ROLers, Anda mungkin heran mengapa anjing atau kucing tidak suka makan cokelat? Cokelat ternyata salah satu zat beracun yang mudah merusak gigi taring anjing dan kucing.
Kandungan berbahaya itu adalah theobromine, zat kimia dalam cokelat yang mudah dimetabolisme tubuh manusia, namun tidak berlaku pada tubuh anjing dan kucing. Presiden Asosiasi Dokter Hewan Amerika, Mike Topper mengatakan tubuh anjing dan kucing tidak bisa memetabolisme zat tersebut secepat manusia.
"Itu bisa menyebabkan penyakit bagi hewan-hewan ini," kata Topper, dilansir dari Mental Floss, Rabu (6/9).
Efek toksik dari metabolisme yang lambat ini membuat hewan terserang penyakit perut ringan, hingga kejang, gagal jantung, bahkan kematian. Jika anjing Anda makan cokelat, mereka akan sering haus, diare, dan hiperaktif yang akhirnya berubah menjadi kejang, aritmia, dan serangan jantung.
Kucing lebih sensitif terhadap theobromine. Kucing adalah hewan yang pilah-pilih makanan. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan kucing tidak bisa merasakan rasa manis. Anjing di sisi lain lebih agresif meminta makanan apapun yang dimakan manusia, tak peduli jika itu cokelat.
Toksisitas yang dialami anjing pemakan cokelat bervariasi, bergantung jenis cokelat. Milk chocolate memiliki dosis theobromine lebih rendah dibandingkan dark chocolate. Kondisi akan semakin parah pada anjing yang sebelumnya sudah ada penyakit bawaan, seperti ginjal dan jantung.
Dokter hewan biasanya akan memberikan cairan intravena untuk membantu anjing memuntahkan makanan sebelum zat dalam cokelat merusak sistem pencernaannya dan berefek mematikan. Jadi, jika anjing Anda makan cokelat, lebih baik Anda segera membawanya ke dokter hewan, ketimbang menunggu sampai terlambat.