REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Sebuah studi yang dilakukan perusahaan ritel Co-op Food di Inggris menjumpai pergeseran tata krama di meja makan. Sejumlah perbedaan itu amat dipengaruhi oleh kebiasaan mengakses gawai dan kemudahan era digital.
Menurut riset tersebut, kini meja makan hanya digunakan untuk acara khusus dan seperlima keluarga di Inggris tidak memilikinya. Makanan pun disiapkan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu selama rata-rata 24 menit dan habis dalam waktu 21 menit.
Hanya sepertiga warga yang mengatakan mereka selalu makan di ruang makan, sementara setengah lainnya menggunakan ruang keluarga. Hanya sekitar dua persen yang masih makan dalam tiga tahap sajian.
Sebanyak 55 persen keluarga saat ini menganggap biasa makan sambil menonton TV atau mengakses layar gawai. Sekitar 43 persen pemuda berusia 16 sampai 24 tahun menganggap ponsel pintar membuat acara makan lebih menyenangkan.
Jadwal bentrok para anggota keluarga yang sama-sama sibuk menjadi penghalang makan bersama. Makan malam sendirian adalah hal biasa yang sering dilakukan seperlima orang di Inggris dan 14 persen lainnya juga kerap makan siang sendirian tanpa keluarga.
Meski demikian, 49 persen peserta studi menyebut makan bersama masih menjadi cara paling penting menghabiskan waktu berkualitas. Sekitar 42 persen menganggap momen yang tidak sering itu membawa kebahagiaan dan rasa kebersamaan.
Perayaan ulang tahun, libur akhir pekan, dan momen spesial lain menjadi hal yang mereka rencanakan dan nanti-nantikan. Natasha Gladman, customer director di Co-op, menyebut tren tersebut adalah hal baik di tengah era digital seperti saat ini.
"Sangat menarik melihat penelitian ini menyoroti bagaimana makan bersama masih menjadi faktor kebahagiaan keluarga di Inggris, bahkan ketika waktu dan kesibukan selalu menghalangi," kata Gladman, dikutip dari Daily Mail.