Senin 02 Apr 2018 12:01 WIB

Cerita Halima Aden, Model Berhijab Pertama di Sampul Vogue

Halima ingin menunjukkan gadis Muslim juga bisa berpartisipasi.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Halima Aden
Foto: Facebook Halima Aden
Halima Aden

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Majalah Vogue Inggris mencetak sejarah dengan menampilkan model yang mengenakan jilbab di sampulnya untuk pertama kalinya dalam 102 tahun sejarahnya. Majalah tersebut menyadari keberagaman wanita dunia tak sebatas hitam dan putih.

Adalah Halima Aden (20 tahun) yang menjadi model berhijab di sampul Vogue Inggris tersebut. Halima mulai populer setelah mengikuti ajang Miss Minnesota pada tahun 2016. Dilansir dari laman Bazaar, Halima tercatat sebagai peserta kontes kecantikan pertama di Amerika yang berhijab. Ia berkompetisi dengan burkini ketika peserta lainnya berbikini.

Meski Halima tidak meraih juara, wajahnya menarik minat agensi model. Kariernya pun berkembang mulai dari tampil di panggung peragaan untuk Yeezy 5 dan MaxMara juga iklan Nike.

Halima memang bukan model Muslim pertama di dunia modeling internasional. Namun, dia merupakan salah satu yang pertama memutuskan untuk tidak menanggalkan hijabnya saat naik panggung.

Halima yang keturunan Somalia mengatakan, Muslim distereotipekan sebagai sosok yang datang ke Barat dan ingin mengubah aturan di sana. "Itu kebalikan dari yang saya ingin lakukan. Saya hanya ingin berpartisipasi," ujarnya, ketika ditanya alasannya ikut serta ajang Miss Minnesota.

Sebagai model yang berhijab, Halima juga menyadari kekuatan yang dimilikinya. "Akun Instagram saya saja punya potensi untuk mendidik orang lain. Dengan menunjukkan seorang gadis Muslim seusia saya itu seperti apa. Suatu hari jika ada kesempatannya, saya ingin mencoba televisi atau film. Sejujurnya, saya akan mengambil kesempatan apa pun yang datang ke hadapan saya."

Halima menjadi model pertama yang mengenakan hijab yang muncul di sampul majalah Vogue sejak majalah ini pertama kali didirikan pada 1916. Pemimpin redaksi Edward Enninful mengatakan, memberikan kesembilan model ini peluang untuk memperkenalkan diri ke dunia mode sangatlah penting.

''Ini adalah momen bagi Vogue untuk melakukan apa yang selalu dilakukan terbaik, untuk menawarkan visi yang berani tentang apa yang masa depan dapat dan bagaimana seharusnya terlihat,'' tulis Enninful, dikutip dari Independent.

''Ketika saya mengatakan keragaman, saya ingin menjadi jelas bahwa itu tidak pernah hanya tentang hitam dan putih bagi saya. Ini tentang keragaman di seluruh bidang, apakah itu ras, ukuran, latar belakang sosio-ekonomi, agama, seksualitas. Itulah yang ingin saya rayakan dengan sampul ini,'' katanya menjelaskan.

Halima bergabung di sampul dengan sesama model seperti Adut Akech, Radhika Nair, Yoon Young Bae, Faretta, Fran Summers, Vittoria Ceretti, Paloma Elsesser, dan Selena Forrest. Halima dan Akech memiliki sejarah bersama karena mereka berdua lahir di camp pengungsi Kakuma di Kenya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement