Jumat 25 Oct 2019 08:35 WIB

Tinkerlust Tampilkan Daur Ulang Mode di Panggung JFW

Sampah mode merupakan salah satu kontributor limbah dunia.

Rep: Gumati Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Co-Founder Tinkerlust Aliya Amitra (kiri) bersama para desainer menggelar konferensi pers untuk fashion show bertajuk A Story of Second Chances di panggung Jakarta Fashion Week, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Co-Founder Tinkerlust Aliya Amitra (kiri) bersama para desainer menggelar konferensi pers untuk fashion show bertajuk A Story of Second Chances di panggung Jakarta Fashion Week, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah mode menjadi limbah kedua terbesar setelah industri minyak dan gas. Sampah tentu menjadi masalah serius karena berdampak pada perubahan iklim dan masalah lingkungan.

Berangkat dari pemikiran itu marketplace barang-barang preloved Tinkerlust, menggelar pergelaran busana dengan konsep upcycling untuk mengampanyekan fashion circular economy.

Baca Juga

Gelaran bertajuk "A Story of Second Chances" digelar pada ajang Jakarta Fashion Week (JFW), Rabu (23/10). Kali ini, Tinkerlust mengajak tiga label lokal yaitu Alexalexa, Jenahara by Jenahara Nasution, dan merek anyar fotografer Hakim Satriyo dan designer Riyam Dayani, Sebe11as (Sebelas Sebelas) untuk berkolaborasi.

"Ini terinspirasi dari upcycling fashion produk pre-loved. Pagelaran A Story of Second Chances layaknya memberikan kesempatan kedua kepada setiap produk fashion tersebut," kata COO dan Co-Founder Tinkerlust.com Aliya Amitra dalam konferensi pers.

Aliya menjelaskan, tiga label mode dipilih karena memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Tinkerlust.com dalam mendukung gerakan mode berkelanjutan. Masing-masing lini tersebut memiliki karakteristik desain yang khas, sehingga mampu memunculkan koleksi yang unik dan berbeda-beda.

"Tidak dipungkiri bahwa bumi kita sekarang sedang mengalami beberapa masalah lingkungan seperti perubahan iklim dan banyaknya sampah. Koleksi ini kemudian terinspirasi dari keinginan kita untuk mengurangi sampah mode tersebut dengan melakukan upcycling," kata dia.

Upcycling merupakan salah satu langkah dalam fashion circular economy. Barang-barang mode yang sudah ada akan dimodifikasi dan didesain ulang sehingga menjadi baru dan menarik lagi. Dalam kesempatan ini, ketiga perancang lokal tersebut mengolah beberapa items preloved dari website dan featured seller.

"Barang-barang ini kemudian akan didesain ulang sesuai ciri khas masing-masing desainer dan diinkorporasikan ke dalam koleksi. Sehingga barang-barang tadi tidak akan menjadi tumpukan sampah, namun dapat menjadi warna baru dalam koleksi busana kita layaknya memberi kesempatan kedua bagi barang mode tersebut," CEO dan Co-Founder dari Tinkerlust.com Samira Shihab menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement