REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkolaborasi dengan tiga label lokal yakni Alexalexa by Monique Natalia, Jenahara by Jenahara Nasution, dan merek anyar fotografer Hakim Satriyo dan desainer Riyam Dayani, Sebe11as (Sebelas Sebelas), Tinkerlust sukses menggelar Fashion Show bertajuk "A Story of Second Chances" di panggung Jakarta Fashion Week (JFW), Rabu (23/10) malam.
Pada pagelaran itu, para desainer juga turut menggandeng artis dan influencer sebagai muse untuk menyebarkan pesan positif tentang upcycling. Upcycling adalah memodifikasi produk mode lama agar terlihat baru.
Untuk kolaborasinya dengan Tinkerlust, Monique memilih barang-barang preloved dari Tinkerlust dengan warna natural seperti putih dan persik. Kemudian ia memodifikasinya dengan menambahkan detail-detail motif berwarna cerah pada beberapa bagian pakaian. Alexalexa juga mengajak nama-nama seperti Aubrey Beer, Audrey Tapiheru dan Dewisya Peony sebagai muse.
Seperti halnya Alexalexa, Jenahara juga tetap menonjolkan karakter khas Jenahara dengan dominasi warna hitam yang simpel ditambah aksen tali. Selain melakukan upcycling items dari Tinkerlust.com, Jenahara juga akan menggunakan kain sisa dari koleksi-koleksi sebelumnya serta upcycling baju milik influencers seperti Lizzie Parra, Andra Alodita, Ucita Pohan, Anissa Aziza, Kalula, dan Agla Artalidia.
Berbeda dari keduanya, brand SEBE11AS by Hakim Satriyo & Riyam Dayani tampil dengan dominasi warna-warna terang seperti biru, merah dan ungu. Namun ada juga warna putih, seperti dikenakan oleh Dian Sastrowardoyo. Secara umum upcycling by SEBE11AS menampilkan gaya kasual dengan tabrak warna dan motif yang unik.
Selain Dian Sastrowardoyo, SEBE11AS juga mengajak beberapa figur publik seperti Kelly Tandiono, Mike Lewis, Adinia Wirasti, Ayushita, Hannah Al Rasjid, Daniel Adnan, Nicoline Patricia Malina dan lain-lain untuk ikut serta sebagai muse yang berjalan di panggung.
Co-Founder Tinkerlust.com Aliya Amitra menyampaikan, untuk kolaborasi ini pihaknya tidak memberi batasan jumlah barang yang harus dimodifikasi atau upcycling oleh para desainer. Yang pasti, semua desainer melakukan seleksi tersendiri dan memilih produk yang sesuai dengan karakter label masing-masing.
"Semoga dengan digelarnya pergelaran mode ini, semakin banyak orang yang punya kepedulian dalam hal upcycling. Sehingga limbah mode tidak terus meningkat," tegas Aliya.