REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekitar lima ratusan kader yang menjadi dewan pengurus ranting Partai Keadilan Sejahtera, hadir dalam konsolidasi pemenangan pasangan calon gubernur DKI Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini.
Dewan Pengurus Ranting (DPRa) merupakan ujung tombak partai yang paling dekat dengan masyarakat di tingkat kelurahan. DPRa PKS telah menjangkau seluruh 267 kelurahan di wilayah DKI Jakarta. Bahkan saat ini, jangkauan PKS juga telah menyentuh hingga ke RW dengan dibentuknya Kordinator RW (Korwe).
Dalam agenda tersebut hadir presiden Partai Keadilan Sejahtera, Ustad Luthfi Hasan Ishaaq. Dalam orasinya, Luthfi menyampaikan bahwa kekuatan dari PKS bukan terletak pada ketokohan, melainkan pada solidnya kekuatan kader.
"PKS tidak besar dikarenakan satu atau dua tokoh yang berpengaruh, tapi PKS menjadi besar karena memiliki kekuatan kader," ungkap Luthfi di markas pemenangan Hidayat+Didik, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Jumat (8/6/2012).
Ia juga menambahkan bahwa selama ini, PKS dikenal dengan keunggulannya yang memiliki kader setia, militan dan berjuang tanpa pamrih. Satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh partai maupun kandidat lain.
"Partai lain boleh membanggakan kekuatan finansial, sementara PKS punya kader dengan keikhlasannya yang tidak dapat dinilai dengan rupiah," tambah Luthfi.
Sebagian masyarakat masih merasa heran dengan "massive" nya gerakan sosialisasi setiap calon dari PKS. Kecurigaan bahwa PKS disokong dana kuat pun menguak. Padahal, justru kader yang memberikan infaq bukan dibayar.
Sementara itu, Hidayat Nur Wahid, calon gubernur yang diusung PKS dalam pilkada DKI kali ini menyampaikan bahwa perjuangan dakwah sudah jauh. Tiada alasan untuk mundur.
"Kita sudah sama-sama jauh berjuang, sehingga tak ada alasan lain selain untuk terus maju," tutur Hidayat.