REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman No. 86 Jakarta Selatan, Organisasi Islam Al-Irsyad Al-Islamiyah menggelar muktamar yang ke-39, Senin (18/6).
Acara yang diikuti oleh sekitar 1000 peserta yang mewakili seluruh cabang se-Indonesia ini juga sekaligus memperingati 1 Abad Organisasi Islam yang terbentuk pada 15 Syawal 1333 H (6 September 1914 M).
Muktamar yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Boediono ini juga dihadiri oleh Dubes Negara tetangga, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, dan Cagub DKI Jakarta nomor urut 4, Hidayat Nur Wahid.
"Saya bagian dari Al-Irsyad. Saya terlibat di lembaga zakatnya. Istri saya pun terlibat." Ungkap peraih gelar doktor dari Madinah ini yang hadir bersama istri Diana Abbas Thalib.
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Al-Irsyad Abdullah Mubarok Jaidi juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, Hidayat adalah bagian dari Al-Irsyad dan sudah lama terlibat bahkan sebelum Hidayat menjabat Ketua MPR RI 2002-2009 lalu.
Abdullah menegaskan bahwa Al-Irsad adalah organisasi independen dan tidak terkait partai politik manapun. Dalam pemilihan Gubernur Jakarta pun, Al-Irsyad menegaskan bersifat independen.
"Tetapi kita tidak melarang anggota kita untuk menyalurkan aspirasi politiknya." Terang Abdullah.
Abdullah menegaskan, Al-Irsyad hanya membuat rambu-rambu terkait karakter pemimpin yang seharusnya dipilih. Selain harus sesuai dengan hati nurani, Abdullah juga berpesan agar memilih pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat.
"Harus yang bisa mensejahterakan rakyat," tegas Abdullah.